Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kenangan Masa Kecil yang Diungkap Pangeran Harry di Dokumenter Netflix

Kompas.com - 15/12/2022, 18:58 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Pangeran Harry mengungkap banyak detail kehidupannya di serial dokumenter Netflix terbaru, Harry & Meghan.

Bukan hanya kisah cintanya dengan Meghan Markle, ia juga berbagi kenangan masa kecilnya termasuk kala masih hidup bersama sang ibu, mendiang Putri Diana.

Anak bungsu Raja Charles itu juga mengatakan masa kecilnya tergolong bahagia namun masa remajanya sarat intrusi pers.

Baca juga: 7 Pengakuan Mengejutkan Pangeran Harry dan Meghan Markle di Dokumenter Netflix

Untuk lebih detailnya, berikut sejumlah pengakuannya:

Tak punya banyak kenangan soal Putri Diana

Kerap disebut sebagai anak kesayangan Putri Diana, Pangeran Harry mengaku tak punya banyak kenangan dengan ibunya.

"Saya tidak memiliki banyak kenangan awal tentang ibu saya. Sepertinya, secara internal, saya memblokir mereka," katanya, dalam episode perdana Harry & Meghan.

Meski demikian, ia mengenang ibunya yang meninggal di usia 36 tahun itu sebagai orang yang ceria.

"Tapi saya selalu ingat tawanya. , tawanya yang nakal. Dia selalu berkata kepadaku, 'Kamu bisa mendapat masalah, asal jangan ketahuan.' Aku akan selalu menjadi orang yang jahil di dalam diriku," kata cucu Ratu Elizabeth itu.

Baca juga: 50 Kata-kata Bijak Putri Diana tentang Kehidupan dan Keluarga

Masa kecil bahagia

Putri Diana di Kartu Natal Tahun 1993 Putri Diana di Kartu Natal Tahun 1993
Harry juga mengatakan masa kecilnya secara umum bahagia khususnya saat keluarganya masih utuh dan kerap berlibur bersama.

"Masa kecil saya, seingat saya, diisi dengan tawa, diisi dengan kebahagiaan, dan diisi dengan petualangan," ujar bangsawan berusia 38 tahun ini.

Baca juga: Ketika Pangeran Harry dan Putri Diana Berjalan di Ladang Ranjau

Sering diserbu paparazi

Sebagai keturunan pewaris takhta Inggris, Pangeran Harry jadi sasaran perhatian paparazi sejak hari kelahirannya.

Dalam serial dokumenter ini, Duke of Sussex membenarkan hal ini sehingga bahkan orangtunya harus berusaha kerap memiliki waktu pribadi bersama anak-anaknya.

Ia juga diserbu wartawan ketika pertama kali masuk sekolah asrama hingga menghadiri pemakaman ibunya.

Baca juga: Rayakan Hari Ibu, Pangeran Harry Kirim Bunga ke Makam Putri Diana

"Mayoritas ingatan saya adalah dikerumuni oleh paparazzi," katanya.

"Jarang sekali kami berlibur tanpa seseorang dengan kamera melompat keluar dari semak-semak atau semacamnya."

Eksploitasi media terhadap Putri Diana

Pangeran Harry merasa ibunya selalu dilecehkan oleh media, yang makin meningkat ketika tak lagi berstatus anggota Kerajaan Inggris.

"Ibuku dilecehkan sepanjang hidupnya dengan ayahku," tuduhnya.

"Tapi setelah mereka berpisah, pelecehan naik ke level baru."

Ia juga mengatakan tak banyak yang dilakukan untuk melindungi ibunya dari paparazzi dan penderitaan tersebut seakan sudah menjadi ritual bagi perempuan yang menikah dengan keluarga kerajaan.

Baca juga: Ini Kata Pakar soal Bahasa Tubuh Pangeran Harry dan Meghan Markle di Dokumenter Terbaru

"Saat dia bercerai, saat dia meninggalkan institusi, lalu dia sendirian," kata bapak dua anak ini.

"Ya, dia mungkin salah satu wanita paling berpengaruh dan kuat di dunia, tapi dia benar-benar terpapar pada hal ini."

Penderitaan Putri Diana

Putri DianaVIA gq-magazine.co.uk Putri Diana
Harry mengaku menyaksikan langsung rasa sakit dan penderitaan perempuan yang menikah dengan keluarga kerajaan seperti di hidup ibunya.

"Saya melihat banyak hal, saya mengalami banyak hal, saya mempelajari banyak hal - rasa sakit dan penderitaan perempuan yang menikah di institusi ini," kata Harry.

Ia juga menuding itu menjadi tradisi yang dianggap normal sehingga tidak ada langkah perlindungan yang diambil, seperti yang dilakukannya pada Meghan Markle.

"Itu hampir seperti ritus peralihan, dan beberapa anggota keluarga berkata, 'Istri saya harus melalui itu, jadi mengapa pacar Anda harus diperlakukan berbeda? Mengapa Anda harus mendapatkan perlakuan khusus? Mengapa dia harus diperlakukan berbeda? dilindungi?'"

Dua wajah saat pemakaman Putri Diana

Pangeran Charles (paling kanan) memakai setelan jas biru dongker di pemakaman Putri Diana.TANGKAP LAYAR EVOKE.IE Pangeran Charles (paling kanan) memakai setelan jas biru dongker di pemakaman Putri Diana.
Pangeran Harry mengaku seakan memiliki dua wajah ketika menghadapi kematian ibunya, tahun 1998 silam.

Salah satunya adalah seorang anak yang berduka ingin menangis, bersedih, dan memproses kesedihan itu karena kehilangan ibunya.

Sedangkan wajah lainnya adalah sebagai anggota kerajaan yang harus menjaga perilaku di hadapan publik dengan tidak menunjukkan terlalu banyak emosi dan bertemu banyak orang.

Baca juga: Raja Charles III Disebut Menyesali Hal Ini di Pemakaman Putri Diana

"Inggris benar-benar menjadikan saya dan William sebagai anak-anak mereka. Harapan untuk melihat diri saya dan William keluar dan sekitar sangat sulit bagi kami berdua," lanjutnya.

Bersama kakaknya, ia memang berjalan mendampingi peti mati ibunya dengan disaksikan oleh seluruh warga Inggri.

Perhatian media di masa remajanya

Pangeran William dan Pangeran Harry Pangeran William dan Pangeran Harry
Selama masa remajanya, Pangeran Harry merasa kehadiran media yang intens terasa terlalu berlebihan.

Menurutnya, tidak semua berita negatif yang beredar salah namun selalu dibesar-besarkan atau berlebihan.

"Ada perbedaan antara harus menerima, OK, kami memiliki posisi ini dalam keluarga ini dan oleh karena itu akan ada ketertarikan, dan dikerumuni oleh paparazzi, mengejar Anda dengan mobil melewati lampu merah," katanya.

Baca juga: Pulang Naik Jet Pribadi, Pangeran Harry Dikritik Hipokrit

Ia memang kerap jadi sasaran berita kontroversial di masa mudanya termasuk penggunaan narkoba, kebiasaan pesta berlebihan dan perilaku tidak terpuji.

Ia juga pernah berkelahi dengan fotografer ketika difoto setelah meninggalkan klub malam di West End London pada 2004 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com