Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kenangan Masa Kecil yang Diungkap Pangeran Harry di Dokumenter Netflix

Bukan hanya kisah cintanya dengan Meghan Markle, ia juga berbagi kenangan masa kecilnya termasuk kala masih hidup bersama sang ibu, mendiang Putri Diana.

Anak bungsu Raja Charles itu juga mengatakan masa kecilnya tergolong bahagia namun masa remajanya sarat intrusi pers.

Untuk lebih detailnya, berikut sejumlah pengakuannya:

Tak punya banyak kenangan soal Putri Diana

Kerap disebut sebagai anak kesayangan Putri Diana, Pangeran Harry mengaku tak punya banyak kenangan dengan ibunya.

"Saya tidak memiliki banyak kenangan awal tentang ibu saya. Sepertinya, secara internal, saya memblokir mereka," katanya, dalam episode perdana Harry & Meghan.

Meski demikian, ia mengenang ibunya yang meninggal di usia 36 tahun itu sebagai orang yang ceria.

"Tapi saya selalu ingat tawanya. , tawanya yang nakal. Dia selalu berkata kepadaku, 'Kamu bisa mendapat masalah, asal jangan ketahuan.' Aku akan selalu menjadi orang yang jahil di dalam diriku," kata cucu Ratu Elizabeth itu.

"Masa kecil saya, seingat saya, diisi dengan tawa, diisi dengan kebahagiaan, dan diisi dengan petualangan," ujar bangsawan berusia 38 tahun ini.

Sering diserbu paparazi

Sebagai keturunan pewaris takhta Inggris, Pangeran Harry jadi sasaran perhatian paparazi sejak hari kelahirannya.

Dalam serial dokumenter ini, Duke of Sussex membenarkan hal ini sehingga bahkan orangtunya harus berusaha kerap memiliki waktu pribadi bersama anak-anaknya.

Ia juga diserbu wartawan ketika pertama kali masuk sekolah asrama hingga menghadiri pemakaman ibunya.

"Mayoritas ingatan saya adalah dikerumuni oleh paparazzi," katanya.

"Jarang sekali kami berlibur tanpa seseorang dengan kamera melompat keluar dari semak-semak atau semacamnya."

Eksploitasi media terhadap Putri Diana

Pangeran Harry merasa ibunya selalu dilecehkan oleh media, yang makin meningkat ketika tak lagi berstatus anggota Kerajaan Inggris.

"Ibuku dilecehkan sepanjang hidupnya dengan ayahku," tuduhnya.

"Tapi setelah mereka berpisah, pelecehan naik ke level baru."

Ia juga mengatakan tak banyak yang dilakukan untuk melindungi ibunya dari paparazzi dan penderitaan tersebut seakan sudah menjadi ritual bagi perempuan yang menikah dengan keluarga kerajaan.

"Saat dia bercerai, saat dia meninggalkan institusi, lalu dia sendirian," kata bapak dua anak ini.

"Ya, dia mungkin salah satu wanita paling berpengaruh dan kuat di dunia, tapi dia benar-benar terpapar pada hal ini."

"Saya melihat banyak hal, saya mengalami banyak hal, saya mempelajari banyak hal - rasa sakit dan penderitaan perempuan yang menikah di institusi ini," kata Harry.

Ia juga menuding itu menjadi tradisi yang dianggap normal sehingga tidak ada langkah perlindungan yang diambil, seperti yang dilakukannya pada Meghan Markle.

"Itu hampir seperti ritus peralihan, dan beberapa anggota keluarga berkata, 'Istri saya harus melalui itu, jadi mengapa pacar Anda harus diperlakukan berbeda? Mengapa Anda harus mendapatkan perlakuan khusus? Mengapa dia harus diperlakukan berbeda? dilindungi?'"

Salah satunya adalah seorang anak yang berduka ingin menangis, bersedih, dan memproses kesedihan itu karena kehilangan ibunya.

Sedangkan wajah lainnya adalah sebagai anggota kerajaan yang harus menjaga perilaku di hadapan publik dengan tidak menunjukkan terlalu banyak emosi dan bertemu banyak orang.

"Inggris benar-benar menjadikan saya dan William sebagai anak-anak mereka. Harapan untuk melihat diri saya dan William keluar dan sekitar sangat sulit bagi kami berdua," lanjutnya.

Bersama kakaknya, ia memang berjalan mendampingi peti mati ibunya dengan disaksikan oleh seluruh warga Inggri.

Menurutnya, tidak semua berita negatif yang beredar salah namun selalu dibesar-besarkan atau berlebihan.

"Ada perbedaan antara harus menerima, OK, kami memiliki posisi ini dalam keluarga ini dan oleh karena itu akan ada ketertarikan, dan dikerumuni oleh paparazzi, mengejar Anda dengan mobil melewati lampu merah," katanya.

Ia memang kerap jadi sasaran berita kontroversial di masa mudanya termasuk penggunaan narkoba, kebiasaan pesta berlebihan dan perilaku tidak terpuji.

Ia juga pernah berkelahi dengan fotografer ketika difoto setelah meninggalkan klub malam di West End London pada 2004 silam.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/15/185818020/7-kenangan-masa-kecil-yang-diungkap-pangeran-harry-di-dokumenter-netflix

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke