Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tradisi Populer di Tahun Baru Imlek, Bukan Hanya Bagi-bagi Angpau

Kompas.com - 21/01/2023, 07:37 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan 15 hari pertama dalam kalender China yang dirayakan semua orang yang berdarah Tiongkok di seluruh dunia.

Perayaan hari-hari pertama di kalender China ini pun identik dengan beberapa tradisi yang diyakini berasal dari era Dinasti Shang di China, atau tepatnya di tahun 1600 SM.

Tradisi-tradisi tersebut bisa beragam, seperti menghindari atau memberikan sesuatu.

Baca juga: Mengapa Merah Menjadi Warna Resmi Saat Perayaan Imlek?

Namun, seluruh tradisi ini memiliki tema utama yang sama, yaitu menarik keberuntungan dan menghalau hal buruk untuk setahun ke depan.

Dilansir dari Good House Keeping, berikut beberapa tradisi paling umum yang dilakukan untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

  • Membersihkan rumah

Tradisi Tahun Baru Imlek pertama adalah membersihkan rumah secara menyeluruh guna menghilangkan nasib buruk dari tahun lalu.

Di China sendiri, setelah bersih-bersih, biasanya mereka akan menghiasi rumahnya dengan hiasan scroll, lukisan, potongan kertas, dan lentera (lampion) berwarna merah, yang melambangkan perayaan, simbol dari kesehatan, keberuntungan, kekayaan, kemakmuran, dan umur panjang.

Ilustrasi membersihkan rumah.Shutterstock/Marian Weyo Ilustrasi membersihkan rumah.
Lalu bagi beberapa orang, membersihkan rumah sebelum Tahun Baru Imlek adalah hal penting.

Mereka meyakini bahwa membersihkan rumah selama 15 hari perayaan Imlek akan mendatangkan nasib buruk.

Baca juga: Manfaat Membersihkan Rumah bagi Kesehatan

Selain itu, diyakini pula bahwa keberuntungan di Tahun Baru Imlek akan datang di tengah malam pada malam pertama Imlek, dan membersihkan rumah hingga akhir Imlek alan mendatangkan nasib buruk.

Kendati demikian, tradisi bersih-bersih ini bisa berbeda-beda. Karena ada pula yang membersihkan rumahnya pada hari pertama Imlek.

  • Membayar hutang dan tidak meminjam atau meminjamkan uang

Tradisi Imlek lainnya adalah memantapkan keberuntungan dalam hal finansial di tahun yang baru dengan membayar hutang di hari pertama Imlek.

Masyarakat Tionghoa juga menjada tradisi dengan tidak meminjam serta meminjamkan uang selama 15 hari pertama di tahun baru China.

Sebab, diyakini bahwa meminjam atau meminjamkan uang saat Tahun Baru Imlek bisa membuat keadaan ekonomi di tahun yang baru menjadi sulit.

Baca juga: Makna Angpau Imlek yang Kehadirannya Dinantikan Banyak Orang

  • Tidak memotong atau mengubah gaya rambut

Huruf kanji China untuk "rambut" sama dengan huruf pertama pada kata "keberuntungan."

Karena itu, beberapa orang mengatakan bahwa memotong atau mengganti gaya rambut di hari pertama atau bulan pertama tahun baru sama saja dengan menghilangkan keberuntungan.

Namun, ada pula yang menganggap bahwa kita hanya tidak boleh mencuci atau memotong rambut di hari pertama Imlek.

  • Memberi dan menerima angpau

Ilustrasi sajian Imlek dan amplop berwarna merah khas Imlek. Ucapan Imlek dapat disampaikan ketika sedang berkumpul bersama kerabat.PEXELS/ANGELA ROMA Ilustrasi sajian Imlek dan amplop berwarna merah khas Imlek. Ucapan Imlek dapat disampaikan ketika sedang berkumpul bersama kerabat.
Dalam budaya populer, nampaknya tidak ada yang lebih identik dengan Tahun Baru Imlek dibandingkan dengan memberi dan menerima angpau (Hón? bao di China) atau amplop merah dengan dekorasi emas dan berisi uang.

Biasanya, amplop merah ini akan diberikan saat mengunjungi kerabat yang lebih tua, dan mereka yang lebih tua akan memberikan amplop merah ini pada yang lebih muda.

Baca juga: Tips Siapkan Anggaran Angpau Imlek, agar Tak Ganggu Keuangan

Amplop ini juga memiliki beberapa julukan. Di Filipina, amplop ini disebut dengan Ang Pao sementara masyarakat Vietnam menyebutnya “Li xi,” atau “uang keberuntungan.”

Namun di Korea, uang dari kerabat yang lebih tua ini disebut Sae bae don, yang jika diterjemahkan menjadi “uang tahun baru,” dan biasa diberikan dalam amplop berwarna putih atau berpola.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com