KOMPAS.com - Pemenang Puteri Indonesia kini tak akan mewakili Indonesia ke ajang Miss Universe lagi.
Perubahan mengejutkan ini terjadi karena Yayasan Puteri Indonesia YPI bukan lagi pemegang lisensi kontes kecantikan sejagad itu di Tanah Air.
Setelah 30 tahun lamanya, hak tersebut berpindah tangan pada PT Capella Swastika Karya.
Baca juga: Puteri Indonesia Kini Tak Lagi Wakili Indonesia di Miss Universe
Namun agaknya transisi tersebut tidak berjalan mulus berdasarkan sejumlah pernyataan dari pihak YPI.
Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia, Mega Angkasa mengaku terkejut akan pernyataan pihak lain yang mengaku memiliki lisensi tersebut.
Untuk diketahui, PT Capella Swastika Karya menggelar press conferensi pada 8 Februari lalu untuk menyampaikan kabar tersebut kepada publik.
“Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO, Carlos Capetillo perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun tahun sebelumnya," kata Mega.
Ia menjelaskan, YPI mendapatkan informasi dari Miss Universe Organization (MUO) terkait bidding perpanjang lisensi lisensi tahun 2023 untuk Indonesia pada 25 Januari lalu.
Menurutnya, YPI hanya diberikan waktu tiga hari kerja untuk mengajukan bidding pada 31 Januari, sesuai dengan permintaan MUO.
"Mengajukan penawaran yang naik 1000% (10 kali) dibandingkan nilai yang YPI bayar tahun sebelumnya," urai Mega, dikutip dalam rilis media yang diterima Kompas.com.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.