KOMPAS.com - Eksistensi atau keberadaan jam tangan di dunia boleh dikatakan tidak lepas dari peran penerbang asal Brasil, Alberto Santos-Dumont ketika pembuat jam Cartier menciptakan jam tangan bernama Cartier Santos.
Hingga akhir abad ke-19, para pria masih memakai jam saku dengan rantai yang diikatkan ke saku belakang.
Teknologi yang ada saat itu memungkinkan jam saku dibuat semakin ringkas, dan dapat membaca waktu secara lebih akurat.
Sayangnya, jam saku tidak praktis untuk digunakan dalam setiap situasi.
Jam saku cenderung rapuh dan mudah rusak atau pecah, karena harus disimpan di dalam saku.
Selain itu, agak repot jika setiap saat harus merogoh saku, mengeluarkan jam lalu membukanya untuk membaca waktu.
Kesulitan ini yang juga dihadapi Alberto Santos-Dumont.
Ia ingin agar bisa menggunakan kedua tangannya untuk mengendalikan pesawat, serta melihat waktu di saat bersamaan.
Santos-Dumont pun menyampaikan keresahannya kepada temannya, Louis Cartier.
Dia meminta Cartier mengembangkan jam yang dipasang di pergelangan tangan, dengan mengambil referensi dari jam tangan wanita pada masa itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.