Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan yang sudah lama terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Menurut laporan Tomtom Traffic Index, Jakarta berada di urutan ke-29 sebagai kota termacet di dunia.
Hal ini pun menimbulkan banyak permasalahan, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kesehatan fisik dan mental. Tak jarang, seseorang yang terjebak kemacetan lalu lintas dapat merasa stres dalam seketika.
Fenomena itu disebut dengan Traffic Stress Syndrome (TSS), informasi ini pun menjadi pembahasan utama dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Apa itu Traffic Stress Syndome?”, dengan tautan akses dik.si/AnyJiwTraffic.
Dilansir dari TeesSide Live, penelitian yang dilakukan oleh Direct Line menyatakan bahwa kemacetan lalu lintas dapat berdampak pada kesehatan pengendara.
Pasalnya, seorang psikolog kesehatan bernama David Moxon mengidentifikasi kondisi traffic stress syndrome sebagai bentuk kecemasan psikologi yang menyerang pengemudi saat terjebak dalam kemacetan lalu lintas.
Baca juga: 3 Gejala Kondisi Mental Ini Perlu Kamu Waspadai
Menurut penelitian tersebut, sekitar 1 dari 3 pengendara di dunia menderita traffic stress syndrome. Umumnya, mereka menunjukkan berbagai gejala setelah terjebak dalam kemacetan lalu lintas selama 3 sampai 5 menit.
Bahkan, penderita juga bisa merasakan mual, pusing, dan kram perut. Selain itu dalam kondisi yang lebih parah, kondisi ini dapat memicu kecemasan yang berlebih, iritasi, dan tingkat agresi yang meningkat.
Traffic stress syndrome juga bisa memicu permasalahan lain seperti kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, seseorang yang mengalami kondisi ini dapat kehilangan konsentrasi hingga mengakibatkan lebih dari dua juta kecelakaan lalu lintas.
Dalam siniar Anyaman Jiwa, dr. Dharmawan A. Purnama, seorang psikiater & Founder Smart Mind Center Consulting menganjurkan beberapa hal untuk dapat menenangkan diri saat menghadapi kemacetan lalu lintas seperti mendengarkan lagu kesukaan, menggunakan parfum mobil, atau mengobrol dengan teman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.