Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cincin Tunangan dengan Setting Tension, Kenapa Perlu Dihindari?

Kompas.com - 29/05/2023, 16:21 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Glam

KOMPAS.com - Saat memilih cincin tunangan, tentu ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Misalnya saja, desain, harga, dan kualitas cincin.

Kendati demikian, terkadang ada hal peting yang sering dilupakan saat memilih cincin tunangan, yaitu setting cincin.

Ya, semua cincin berhiaskan batu akan memiliki setting, sebuah struktur yang berfungsi menahan batu permata dan menjaganya tetap menempel pada cincin.

Tentu, setiap setting cincin ini memiliki sisi negatif dan positifnya masing-masing. Namun, ada satu setting yang sebaiknya dihindari, yakni setting tension, yang memanfaatkan kekuatan lingkar cincin untuk menahan batu permata.

Namun, apa alasannya?

Dikutip dari Glam, meski cincin tunangan dengan setting tension nampak elegan dan unik, serta menonjolkan batu permata karena desainnya yang minimalis, setting ini bisa membahayakan cincin tunangan kita.

Karena cincin tunangan dengan setting tension bergantung pada seberapa kencang lingkar cincin, bukan prong cincin, setiap kerusakan kecil dapat membuat setting bertambah lemah, membuat batu permata bisa lepas dan hilang.

Baca juga: 10 Cincin Tunangan Artis Hollywood Termahal, Harganya Capai Rp 151 M

Kebanyakan ahli perhiasan profesional pun biasanya akan mendorong kliennya untuk tidak memilih setting tension untuk cincin tunangan yang umumnya akan digunakan setiap hari dan bisa terkikis dengan mudah.

Gabriel & Co. Handcrafted Jewelry pun mengatakan hal serupa di TikTok miliknya, mengatakan bahwa nama “tension” yang berarti “tekanan” sangat cocok dengan sifatnya.

Pasalnya, semua hal, mulai dari benturan ringan hingga paparan panas dapat mempengaruhi kemampuan cincin untuk menahan batu permata.

Belum lagi, setting tension membuat pengukuran ulang cincin tunangan menjadi sulit, karena lingkar cincin harus menahan batu permata.

Kemampuan pengukuran ulang ini harus selalu menjadi perhatian. Sebab, kemungkinan besar kita harus menyesuaikan kembali ukuran cincin tunangan suatu saat.

Jadi dibanding setting tension, ada baiknya memilih setting tradisional yang menyerupai siluet setting ini.

Misalnya, cincin dengan band yang melingkar di sekitar batu permata, namun tetap memiliki prong kuat yang bisa menjaga batu tetap pada tempatnya.

Baca juga: 5 Cara Sederhana Memilih Cincin Tunangan Sesuai Budget

Hal yang perlu diperhatikan saat memilih setting cincin tunangan

Hal pertama yang harus diperhatikan saat memilih setting cincin tunangan adalah keamanan.

Jadi selain memperhatikan masalah setting tension di atas, kita perlu memperhatikan fitur lainnya, seperti jumlah dan ukuran prong cincin.

Ingat, meski cincin bergaya dainty terlihat manis, cincin tunangan seperti ini cukup rapuh karena hanya memiliki sedikit prong, atau memiliki prong yang terlalu kecil. Hasilnya, batu permata bisa lepas dengan mudah.

Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan seberapa jauh setting menonjol keluar dari cincin. Pasalnya, beberapa setting membuat batu relatif rata dengan lingkar cincin, sementara beberapa lainnya membuat batu sedikit terangkat.

Lalu jika selalu ingin mengenakan cincin atau melakukan banyak pekerjaan dengan tangan, sebaiknya pilih cincin tunangan dengan setting ramping yang menghilangkan risiko tersangkut atau patah.

Terakhir, pertimbangkan kekuatan band itu sendiri. Pasalnya, setting cincin hanya seaman band yang terpasang. Jika band terlalu tipis, akan lebih mudah putus.

Jadi saat pergi ke toko perhiasan, pastikan untuk mencari cincin dengan lebar band yang cukup kuat sehingga bisa bertahan bertahun-tahun.

Baca juga: 5 Batu Permata Langka, Cocok Hiasi Cincin Tunangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com