KOMPAS.com - Sleep language adalah konsep memahami cara tidur diri sendiri untuk mendapatkan istirahat malam yang lebih baik.
Istilah ini memang tidak dipakai dalam diagnosis klinis maupun dunia kedokteran.
Namun belakangan semakin populer setelah diperkenalkan oleh Dr. Shelby Harris, seorang psikolog klinis di New York, yang fokus pada gangguan tidur.
"Sleep language adalah cara yang berguna untuk memahami pola tidur Anda," katanya.
Baca juga: Kebiasaan Suami Bikin Tidur Tak Nyenyak? Begini Solusinya
Dr. Harris menjelaskan jika ada lima sleep language yang biasa dimiliki seseorang.
“Jadi, ada lima sleep language, dan itu tidak berarti bahwa Anda terikat pada satu bahasa kapan saja," terangnya.
Baca juga: Bagaimana Pola Tidur Berubah Seiring Bertambahnya Usia
"Anda dapat beralih di antara beberapa dari mereka, atau Anda mungkin berubah sepanjang waktu."
Berikut adalah lima jenis sleep language, menurut penjelasannya.
Harris mengatakan sangat sering melihat orang dengan kategori ini, yang jumlahnya semakin bertambah selama awal pandeo Covid-19 lalu.
Baca juga: Ketahui, Ini 9 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Pagi
Orang yang mudah tidur nyenyak, kapan saja dan di mana saja, tergolong dalam sleep language ini.
Kondisi ini sering kali dinilai positif namun Harris mengatakan ini juga bisa menjadi pertanda adanya masalah mendasar.
Baca juga: 6 Alasan Kita Mudah Ngantuk Usai Makan dan Cara Mengatasinya
Mungkin saja, kecenderungan ini menandakan tubuh kita tidak mendapatkan istirahat malam yang cukup sehingga gampang tertidur.
"Mungkin ada sleep apnea atau hal lain yang memengaruhi kualitas tidur mereka," kata Harris.