Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Kucing Mau Menggigit, Cat Lovers Wajib Tahu

Kompas.com, 3 Agustus 2023, 05:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber PetMD

KOMPAS.com - Kucing suka menggigit pemiliknya. Hal itu merupakan perilaku yang umum terjadi pada kucing.

Beberapa alasan kucing peliharaan menggigit pemiliknya adalah ingin bermain, atau mengekspresikan perasaan bahagia.

Namun, tidak selalu kucing menggigit seseorang merupakan respons positif. Bisa jadi kucing tersebut sedang merasa tidak nyaman dalam situasi tertentu.

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Suka Menggigit Pemiliknya

Untuk itu, kita perlu mengetahui bahasa tubuh kucing untuk mengetahui suasana hatinya.

Hal ini menjadi penting karena, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, sekitar 20-80 persen gigitan kucing bisa menimbulkan infeksi.

Meskipun awalnya tampak ringan, gigitan kucing bisa menjadi serius.

Selain itu, bahaya rabies juga patut diwaspadai dari gigitan kucing.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) drh Slamet Raharjo mengatakan, terdapat 98 persen kasus rabies yang ditularkan oleh anjing di Indonesia.

Sementara itu, dua persen lainnya ditularkan oleh kucing, monyet, dan musang.

"Kucing bisa menjadi pembawa rabies. Namun, untuk bisa menularkan rabies, kucing harus tertular rabies terlebih dahulu," ujar Slamet.

Baca juga: Ramai soal Kucing Disebut sebagai Hewan Pembawa Rabies, Benarkah?

Dikutip dari PetMD, kebanyakan kucing menggigit hanya sebagai pilihan terakhir.

Sebelum menggigit, kucing umumnya akan memberi banyak sinyal melalui perilaku dan bahasa tubuhnya.

Pamela Uncles, M.Ed., CDBC di Companion Animal Behavior di Washington, D.C. memberikan sejumlah tips untuk mengidentifikasi tanda peringatan pada kucing.

  • Ekor berkedut

Jika kucing mulai menggerak-gerakkan ekornya, itu artinya ia gelisah dan tidak mau diganggu.

  • Bentuk mata menyipit

Jika mata kucing terlihat menyipit ini dapat menjadi tanda bahwa kucing sedang mengalami stres atau ketakutan. Sebaiknya beri kucing ruang dan jangan mengganggunya.

  • Berguling telentang

Beberapa orang mungkin menganggap posisi ini sebagai ketundukan, seperti saat anjing berguling telentang.

Namun, kucing terkadang melakukan ini agar mereka dapat menggigit dan mencakar dengan keempat kakinya.

Baca juga: Mengapa Kucing Sering Menggigit dan Mengunyah Plastik?

  • Posisi membungkuk

Kucing yang gelisah akan mengambil posisi membungkuk dengan bulu terangkat. Hal ini kucing lakukan agar terlihat lebih besar dan lebih mengintimidasi.

  • Mendesis dan menggeram

Pamela Uncles menyebut, perilaku ini merupakan peringatan terakhir dari kucing sebelum menyerang. Namun, tak semua kucing akan mendesis atau menggeram sebelum menggigit.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau