KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat induk kucing yang memakan anaknya sendiri setelah melahirkan?
Untungnya, hal tersebut merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi, bahkan sebagian besar hanya dilakukan oleh kucing liar.
Sejatinya, kucing bukanlah binatang kanibal, ada alasan khusus mengapa induk kucing bisa memakan anaknya sendiri, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Salah satu alasan paling umum mengapa kucing memakan anaknya sendiri adalah karena anaknya terlahir tidak sehat dan tidak ada kemungkinan untuk hidup.
Kucing memiliki lebih dari 200 juta sensor bau di hidungnya, dengan indra penciumannya yang tajam, mereka mampu mendeteksi penyakit pada anaknya hanya melalui bau.
Anak kucing yang terlahir tak sehat dapat membahayakan anak kucing lainnya, karena bakteri dapat menyebar dengan cepat, terutama jika anak kucing tersebut mati.
Untuk menjaga anak lainnya tetap sehat, tak jarang induk kucing secara naluri memakan anaknya yang sakit.
Seperti yang dijelaskan di atas, bangkai anak kucing yang mati dapat menyebarkan bakteri dan membahayakan anaknya yang lain.
Terkadang untuk melindungi anak lainnya, induk kucing tak punya pilihan selain memakan bangkai anaknya sendiri.
Baca juga: Cara Menyembuhkan Trauma pada Kucing
Induk kucing akan sangat protektif terhadap anak-anaknya, terutama seminggu pertama setelah melahirkan.
Induk kucing tidak akan menoleransi gangguan apapun pada anak-anaknya.
Setiap upaya mahluk lain untuk mendekati anaknya, akan membuat induk kucing berpikir bahwa tempatnya tak aman dan terancam.
Oleh karena itu, dia akan mencoba memindahkan anak-anaknya ke tempat yang lebih aman.
Namun, jika induk kucing tidak dapat atau merasa terlalu sulit untuk membawa semua anaknya, dia mungkin akan memakan salah satu atau lebih anaknya sendiri.
Para dokter hewan juga percaya bahwa induk kucing memakan anaknya ketika stres atau menghadapi tekanan dari pemangsa.