Kompas.com - Seperti halnya manusia, kucing juga bisa mengalami trauma ketika mengalami peristiwa buruk.
Melansir Purina.co.uk, kucing sejatinya memiliki emosi dasar, seperti bahagia, sedih takut, tenang, frustasi, dan stres.
Oleh karena itu kejadian buruk yang menimpa kucing, berdampak pada perasaannya, bahkan hingga dapat memicu trauma.
Meskipun begitu, tak jarang pemilik kucing yang bingung untuk mengenali gejala trauma, karena trauma bisa disalahartikan sebagai ketakutan biasa pada kucing.
Seperti dijelaskan Frank McMillan, Dokter Hewan sekaligus founder dari Best Friend Animal Society, Utah, Amerika Serikat.
“Hewan itu tidak dapat memberi tahu kita apa yang terjadi pada mereka."
"Kadang kita kesulitan mengenali emosi mereka, apakah rasa takut tersebut disebabkan oleh trauma atau bukan,” seperti mengutip dari Petmd.com (5/7/2023).
Baca juga: Kenali Gejala Rabies pada Kucing dan Pencegahannya
Ada perbedaan yang menonjol yang ditujukan kucing saat taku dan trauma, seperti yang dijelaskan oleh Ahli Perilaku Hewan Universitas Illonois, Kelly Ballantyne.
“Kucing dan anjing biasanya akan menunjukan perilaku agresif dan menunjukkan perilaku menghindar saat ketakutan."
"Biasanya mereka akan gelisah, mondar-mandir, melompat, atau berulang kali mencakar pemiliknya,” kata dia.
Sedangkan trauma biasanya ditujukan dengan perubahan perilaku yang tidak begitu terlihat, seperti:
Baca juga: Trauma dan Kekerasan Masa Kecil Tingkatkan Risiko Sakit Jantung
Trauma pada kucing bisa terpicu akibat peristiwa buruk yang pernah dialami pada awal-awal kehidupan mereka.
Berikut adalah penyebab trauma pada kucing yang sering terjadi:
Hingga saat ini belum ada penelitian mengenai cara yang tepat untuk menghilangkan trauma pada kucing.