Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hubungan FWB, Cinta atau Cuma Teman Senang-senang?

Kompas.com - 26/09/2023, 06:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Brides,Medium

KOMPAS.com - Hubungan semacam friends with benefit atau FWB mungkin sudah sering kita dengar baik di media sosial, acara TV hingga film.

Tapi, apa sudah tahu makna yang sebenarnya dari FWB?

Hubungan FWB seringnya melibatkan dua orang yang terlihat seperti menjalin suatu hubungan (bahkan bisa lebih), tapi tidak terikat satu sama lain.

Agak terdengar rumit memang, tapi FWB itu nyata dan sebagian orang memilih menjalaninya karena berbagai alasan.

Lantas, hubungan seperti ini benar-benar melibatkan cinta atau cuma teman senang-senang saja?

Baca juga: Situationship Vs FWB, Serupa tapi Tak Sama

Arti hubungan FWB

Menurut laman Brides, FWB adalah hubungan yang melibatkan dua orang yang secara fisik cukup akrab satu sama lain, tetapi mereka tidak memiliki komitmen dalam hubungannya.

Orang-orang di hubungan ini hanya terlibat dalam status pertemanan, tetapi jelas menikmati keuntungan layaknya pasangan kekasih atau bisa lebih dari itu.

Mereka benar-benar menikmati dan menghabiskan waktu bersama, tapi tidak ada ikatan romantis satu sama lain.

Kenapa orang memilih FWB?

FWB adalah pilihan masing-masing individu dan ketika memilihnya tentu harus siap dengan semua konsekuensinya.

Beberapa orang memilih FWB karena berbagai alasan, tetapi yang paling signifikan menganggap FWB lebih menguntungkan daripada harus meresmikan status hubungan.

  • Orang yang tidak tertarik dalam hubungan romantis

Beberapa orang mungkin merasa tidak tertarik atau tidak menyukai terikat hubungan romantis jangka panjang.

Pada akhirnya, FWB pun dinilai menjadi jalan yang praktis untuk memenuhi kebutuhan, kasarnya kebutuhan biologis saja.

Misalnya dengan tidak adanya ikatan, hal itu memungkinkan seseorang tidak merasa berkewajiban untuk berkomitmen.

Sebab, mungkin berkomitmen bisa menguras sisi emosionalnya, FWB pun dijalani karena seseorang tidak perlu melakukan kewajiban formal dan informal dalam suatu hubungan.

  • Trauma di masa lalu

Orang-orang yang merasa trauma dengan masa lalu juga memperoleh manfaat dari FWB tanpa takut merasakan sakit hati berulang kali karena memang tidak ada status serta perasaan yang dilibatkan.

  • Tidak suka hubungan monogami

Selain itu, biasanya FWB dilakukan orang-orang yang menyukai hubungan non-monogami karena dia merasa tidak punya waktu dan tenaga lebih untuk berkomitmen sehingga memilih skenario pertemanan yang menguntungkan.

Baca juga: 7 Jenis Hubungan FWB Menurut Pakar, Penasaran? 

 

FWB hubungan tanpa komitmen

Ilustrasi jenis-jenis love language.iStockPhoto/kupicoo Ilustrasi jenis-jenis love language.

FWB merupakan hubungan tanpa komitmen. Tentu hal ini berbeda dengan one night stand yang cuma dilakukan semalam, habis itu menghilang atau melupakannya.

FWB bisa berjalan seiring waktu atas dasar sama-sama setuju dan menerima konsekuensinya meski tidak dilandasi emosional.

Tetapi karena satu dan lain hal, mungkin kedekatan yang berlebihan bisa membuat hubungan FWB bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih seiring berjalannya waktu.

Kemungkinan besar akan ada perasaan yang ikut campur dan menodai tujuan sejak awal.

Hal-hal seperti ini pula yang membuat hubungan FWB menjadi kacau secara otomatis.

Risiko menjalin hubungan FWB

Melansir laman Medium, hubungan FWB bisa menjadi cara yang bagus untuk menikmati persahabatan dan keintiman tanpa komitmen.

Meski sepintas terlihat menyenangkan, tetapi ada beberapa risiko jika menjalin hubungan FWB.

Misalnya yang sering terjadi munculnya perasaan pada teman FWB, sementara yang lain tetap memilih tanpa komitmen.

Hal ini jelas bisa menyebabkan patah hati dan perasaan pengkhianatan dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Risiko lainnya adalah kedua belah pihak mungkin tidak mempunyai pemikiran yang sama terkait tujuan dari hubungan yang dijalani.

Sebagai gambaran, jika satu orang berharap lebih dan lainnya merasa hanya ingin bersenang-senang, maka ketidaksesuaian dalam ekspektasi ini bisa memicu kekecewaan dan berujung konflik.

Lalu yang terakhir, hubungan FWB bisa berakhir kapan saja tanpa harus ada ucapan perpisahan dan lain sebagainya.

Hal ini dapat membuat seseorang merasa kesal dan merasa ditolak.

Belum lagi soal risiko infeksi menular seksual yang mungkin dapat terjadi jika si dia sering bergonta-ganti pasangan seksual.

Secara keseluruhan, hubungan FWB mungkin bisa bermanfaat bagi sebagian orang, tapi jangan lupa akan risikonya.

Meski pun FWB semakin lumrah di kalangan masyarakat urban, tapi pada dasarnya hubungan semacam itu menjadi satu hal yang melanggar norma hingga budaya ketimuran yang berlaku.

Baca juga: 3 Dampak Buruk Hubungan FWB di Mata Seksolog 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com