KOMPAS.com - Istilah friends with benefits (FWB) bukan lagi menjadi hal yang asing di era sekarang.
Bahkan, saat ini banyak orang yang merasa nyaman menjalani hubungan FWB atau teman tapi mesra (TTM) karena merasa tidak perlu berkomitmen dan terus terikat.
Padahal di sisi lain, hubungan FWB tidak lepas dari berbagai kerugian yang mungkin dialami salah satu atau kedua belah pihak.
Seksolog klinis Zoya Amirin, MPsi, FIAS dalam perbincangan dengan Kompas.com, Kamis (25/8/2022) menguraikan pandangannya.
Baca juga: Makna Friends With Benefit (FWB), Apakah Cocok untuk Kita?
Dia menyebut, setidaknya ada tiga risiko dampak buruk hubungan friends with benefits.
Risiko pertama bagi para pelaku FWB adalah kesulitan mengelola perasaan.
Mereka yang terlibat dalam hubungan FWB tidak akan mampu melarang teman kencannya untuk mengembangkan perasaan cinta.
Pasalnya, tidak ada satu pun yang dapat mengantisipasi kapan dan bagaimana benih-benih cinta itu tumbuh.
Tak usah dengan teman dekat, terkadang kita juga dapat mengembangkan perasaan romantis dengan seseorang yang mungkin selama ini menjadi "musuh bebuyutan". Apalagi dengan teman dekat.
Baca juga: FWB Bukan Cuma Intim secara Fisik, Sadari 4 Risiko Besarnya
Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita menjelaskan niat melakukan hubungan FWB sejak awal kepada teman tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.