Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Knitted Knockers Indonesia, Merajut Senyuman Penyintas Kanker Payudara

Kompas.com - 29/10/2023, 19:41 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Operasi pengangkatan jaringan payudara (mastektomi) menjadi bagian dari pengobatan kanker payudara stadium lanjut. Sebagian besar penyintas kerap merasa tidak percaya diri setelah ciri kewanitaannya itu tiada.

Penggunaan payudara prostetik menjadi solusi, baik yang terbuat dari silikon atau pun rajutan.

Komunitas Knitted Knockers Indonesia yang digagas Rosalina Lee aktif membuat rajutan sebagai pengganti payudara bagi penyintas kanker payudara.

"Kalau saya dengar cerita penyintas kanker payudara pasca masektomi, mereka itu merasa bagian tubuhnya hilang dan seringkali kehilangan rasa percaya diri. Mereka mau beraktivitas tapi malu dan tidak merasa bahagia, apalagi dalam kondisi sakit," tutur Rosalina Lee, saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, baru-baru ini.

Setelah memakai payudara prostetis berbahan rajutan, Rosalina banyak mendengar cerita dari para penyintas kanker payudara yang merasakan kepercayaan dirinya kembali utuh.

Payudara buatan berbahan rajutan ini tak cuma sekadar ganjalan, tapi juga berbentuk padat, lembut dan penuh jika dipakai dengan bra, sehingga bagi banyak penyintas, tampilannya dapat melengkapi bagian payudara yang hilang.

"Sebenarnya ada ganjalan payudara dari silikon, tapi itu pun harganya mahal dan butuh proses lama untuk membuatnya. Rasa rasa tidak semua orang bisa membeli silikon itu," tambah Rosalina.

Baca juga: Andien Terapkan Pola Makan Sehat untuk Cegah Kanker Payudara 

Cerita Knitted Knockers Indonesia

Knitted Knockers Indonesia dan komunitas perajut, (Rosalina Lee, berdiri di tengah mengenakan busana putih)KOMPAS.COM / DINNO BASKORO Knitted Knockers Indonesia dan komunitas perajut, (Rosalina Lee, berdiri di tengah mengenakan busana putih)

Rosalina mengaku tergerak membuat rajutan payudara prostetik karena  salah satu keluarga meninggal dunia akibat kanker payudara. 

"Karena saya hobi merajut, akhirnya mulai browsing dan menemukan Knitted Knockers dari luar negeri," ucapnya.

Gerakan tersebut semakin luas bersama komunitas perajut. Sejak didirikan pada tahun 2017, Knitted Knockers Indonesia kini sanggup menyuplai 2.000 rajutan prostesis (payudara buatan berbasis rajutan) ke penyintas kanker payudara dari Sabang sampai Merauke usia menjalani tindakan masektomi atau lumpektomi.

Sebagian besar payudara buatan itu didistribusikan ke rumah sakit, organisasi kanker, atau pusat layanan kesehatan serta dapat diakses oleh penyintas kanker payudara yang membutuhkan secara gratis.

Knitted Knockers sebelumnya adalah organisasi nirlaba yang mendistribusikan payudara buatan yang dirajut asal Amerika Serikat.

Saat ini, afiliasinya sudah ada di 50 negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang digawangi oleh Rosalina.

Rosalina mengadopsi Knitted Knockers dan mendaftarkannya di departemen sosial di tahun 2018 dan kini sudah berdiri sebagai organisasi nirlaba yang legal.

Baca juga: Anjuran Mamografi untuk Deteksi Kanker Payudara mulai Usia 40 Tahun 

Standar rajutan

Salah satu anggota dari komunitas Knitted Knockers Indonesia untuk membuat payudara buatan berbasis rajutanKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Salah satu anggota dari komunitas Knitted Knockers Indonesia untuk membuat payudara buatan berbasis rajutan

Rajutan payudara buatan yang diproduksi umumnya dibuat oleh sukarelawan yang terlibat dalam pembuatan hingga distribusinya.

Setiap proses perajutan dari benang-benang khusus berbahan ringan, pembuatan pola, serta berbagai teknik yang lain disesuaikan dengan standar yang dimiliki Knitted Knockers yang ada di AS.

"Benang rajutannya bukan dari wol, tapi bahan ringan seperti katun atau benang sakura. Kemudian payudara buatannya diisi dengan dacron berkualitas terbaik," kata Rosalina.

Di Indonesia sendiri, model dan ukuran payudara rajutan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Sedangkan untuk warnanya tersedia beragam pilihan yang didominasi warna pastel seperti pink, coklat, putih, kuning, lavender, krem atau kombinasi.

Di luar negeri ada standar ukuran menggunakan parameter ukuran bra atau payudara seperti A, B, C dan D.

"Kita di Indonesia lebih spesifik. Variasi payudara rajutan paling kecil pengganti puting, payudara 32A, hingga ukuran 34, bahkan dapat dipersonalisasikan sesuai kebutuhan," jelasnya.

Awalnya, Rosalina tak menyangka karena masih banyak orang berhati mulia yang mau menggunakan energi dan waktu mereka untuk bergabung dalam komunitas merajut dalam membuat payudara prostetis.

"Mereka yang ikut bergabung, tidak dibayar dan murni betul-betul ingin memberikan energi dan waktunya untuk misi mulia. Memang ada penyintas yang ikut bergabung, tapi sebagian besarnya ibu-ibu yang sehat," paparnya.

Hingga kini terdaftar ada sekitar 400 relawan perajut yang terdaftar di seluruh Indonesia.

Di beberapa kesempatan, Knitted Knockers Indonesia juga mengadakan beberapa pertemuan untuk saling berkoneksi, berkumpul dalam agenda merajut bersama.

Rosalina juga mengatakan, Knitted Knockers Indonesia sangat terbuka dan mengajak siapa saja yang terpanggil dan ingin ikut menjadi relawan.

Pada dasarnya, siapa pun yang ingin bergabung tidak harus pandai merajut, karena semua prosesnya akan dilatih lebih dulu sesuai standar yang berlaku.

"Saya sadar tidak semua orang bisa merajut, tapi paling tidak jika ingin bergabung nanti akan diajarkan bagaimana prosesnya dan dasar-dasar rajutannya," tambahnya.

Baca juga: Penyintas Kanker Payudara Bisa Tetap Beraktivitas secara Normal 

Cara mendapatkan payudara rajutan

Knitted Knockers Indonesia dan komunitas perajutKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Knitted Knockers Indonesia dan komunitas perajut

Knitted Knockers Indonesia sudah bergabung dan dikenal dibanyak komunitas hingga organisasi yang berkaitan dengan kanker payudara.

Hal itu pun membuat mereka bisa menjangkau lebih banyak penyintas yang membutuhkan.

Mereka juga sempat menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta berbasis medis untuk memperluas jaringan dan memperluas jangkauan hingga ke seluruh Indonesia.

Bagi penyintas kanker payudara yang membutuhkan, Knitted Knockers Indonesia sudah menyediakan berbagai lini untuk dapat diakses seperti email, kontak WhatsApp, Instagram, Facebook, dengan nama Knitted Knockers Indonesia.

Mengingat keterbatasan SDM dan kebutuhan penyintas yang semakin luas, setiap penyintas bisa mendapatkan satu pasang payudara rajut buatan secara gratis setiap tahunnya.

Payudara yang didapatkan itu juga perlu dirawat dengan baik agar dapat bertahan dan bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama.

"Payudara rajutan ini berbahan ringan, halus, tidak mudah luntur dan mudah dirawat."

"Payudara rajutan hanya perlu dicuci dengan sabun lembut, dikeringkan dan bisa dipakai lagi," pungkas Rosalina.

Baca juga: 5 Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Risiko Kanker Payudara 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com