Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandawara Group dan Konten Sampahnya yang Jadi Inspirasi

Kompas.com, 10 November 2023, 08:31 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Nama Pandawara Group kondang di media sosial berkat aksi beres-beres sampahnya yang fenomenal.

Betapa tidak, kelima pemuda asal Bandung itu tak ragu nyemplung ke lautan sampah di kali dan sungai yang menghitam, jorok dan jelas tidak higienis.

Baca juga: Pandawara Group, 5 Pemuda yang Viral karena Bersihkan Sampah, Ternyata Korban Banjir

Seperti Pandawa Lima, yang jadi inspirasi nama grupnya, mereka dianggap pahlawan yang mampu memberikan contoh apik untuk aksi nyata menjaga lingkungan.

Konten sampah yang menginspirasi

Pandawara Group merilis konten sampah di TikTok pada pertengahan 2022 yang langsung mendapat respon positif dari warganet.

Apalagi, mereka terbukti konsisten dengan aksinya membersihkan sungai sehingga folloersnya di TikTok terus bertambah.

Di dunia nyata, hadir pula sejumlah sukarelawan yang tertarik ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih tersebut.

Baca juga: Pandawara Group dan Relawan Bersihkan 200 Ton Sampah di Kampung Nelayan Makassar

Hasilnya, setidaknya Pandawara Group berhasil membersihkan sebanyak 620 ton sampah di 187 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lewat kontennya, Pandawara Group juga berhasil menginspirasi para followers untuk menerapkan gaya hidup bersih dan berkelanjutan.

Aksinya membuat Pandawara Group menuai berbagai prestasi termasuk TikTok Local Heroes 2022 dan Rising Star of the Year, "Creator of The Year, dan kategori khusus, Changemakers of the Year pada TikTok Awards Indonesia 2023.

@pandawaragroup Kami sudah berani lebih, kalian kapan? kita tunggu yah! #pandawara #BeraniLebih #onedayonetrashbag #GarnierMenID #Skin ? Communication Breakdown (Remaster) - Led Zeppelin

Namun Gilang, salah satu anggota Pandawara Group mengaku kebanggaan terbesarnya yakni bisa menjadi contoh bagi anak-anak'

"Dampaknya sih, karena adanya TikTok jadi pergerakan kita makin tersebar. Paling terasa itu kalau ketemu anak-anak yang bilang mau ikut menjaga kebersihan, terutama anak-anak kecil itu, bagusnya sih menjadi aware," ujarnya dalam sesi interview secara online pada Rabu (8/10/2023) lalu

"Kadang kalo ketemu anak-anak tuh pada bilang 'bang lihat bang aku udah buang sampah di tempatnya', alhamdulilah seneng sih," katanya.

Baca juga: Simak, Cara Bikin Kompos dari Sampah Sisa Makanan di Rumah

Member lainnya, Agung mensyukuri dampak luas konten sampah mereka yang bisa membuat anak muda di daearah lain untuk melakukan kegiatan yang sama.

"Bukan hanya di wilayah Indonesia, di negara tetangga juga melakukan hal serupa seperti kita, terangnya.

Belajar pengelolaan sampah ke Denmark

Pandawara GroupTikTok Pandawara Group

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau