Media dan Hiburan Jadi Industri Paling Dicari Gen Z untuk Berkarier

KOMPAS.com - Preferensi berkarier antar generasi terus mengalami pergeseran seiring waktu. Khususnya bagi Gen Z, laporan terbaru dari Samsung dan Morning Consult menyebutkan dua industri yang paling dicari Gen Z dalam mengembangkan potensinya.

Laporan itu dikumpulkan melalui survei pada lebih dari 1.000 orang Amerika Serikat berusia 16 hingga 25 tahun (mereka masuk kategori Gen Z).

Survei menyatakan, para generasi Z sangat menghargai pilihan karier yang fleksibel dan kreatif demi menjaga keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan alias work life balance, sehingga industri yang paling banyak dicari mereka adalah berkarier di industri media dan hiburan.

"Sebagian besar daya tariknya adalah gaya hidup. Media dan industri hiburan adalah industri kreatif yang menawarkan fleksibilitas dan keleluasaan mengekspresikan diri. Dua atribut inilah yang dianggap penting bagi generasi muda."

Demikian kata perwakilan Samsung Electronics di AS, Ann Woo, seperti dikutip CNBC.

Baca juga: Gen Z Mengalami Lebih Banyak Kesulitan di Usia Dewasa Dibanding Orangtua Mereka, Menurut Survei 

Work life balance mengalahkan preferensi keamanan kerja

Banyak pihak menyebutkan, tahun 2023 adalah momen tersulit bagi industri media dan hiburan.

Tidak sedikit para industri hiburan dan media yang harus berjuang dan bergulat dengan penurunan pendapatan iklan, sampai bisnis streaming yang terus merosot.

Biro Statistik Tenaga Kerja di AS juga melaporkan, sektor hiburan telah kehilangan lebih dari 44.000 pekerja sejak Mei 2023 akibat masa sulit itu.

Meski demikian, sebagai generasi sosial yang menjunjung tinggi komunitas dan dampak sosial tetap mencari pekerjaan ini di saat situasi keamanan kerja yang belum stabil seutuhnya.

Pasalnya menurut laporan survei, work life balance merupakan satu hal penting bagi Gen Z untuk bisa mengembangkan diri, serta meningkatkan keterampilan serta mendukung kebebasan berkreasi.

Ilustrasi influencer.

Gen Z ingin menjadi influencer

Alasan lain Gen Z semakin tertarik untuk berkarier di industri media dan hiburan karena melihat pengaruh media sosial yang dianggap layak untuk dijadikan pilihan berkarier.

Menurut laporan tersebut, sekitar 57 persen Gen Z mengatakan mereka ingin menjadi influencer jika diberi kesempatan.

Hal ini pun didukung oleh popularitas platform media sosial seperti TikTok, Instagram hingga YouTube yang "terlihat" membuka peluang baru. Istilah kerennya adalah "kreator".

Saat ini, kreator dapat bekerja sesuai passion dan minat masing-masing untuk membuat konten di banyak platform, entah konteksnya membahas topik bisnis, video game hingga banyak sektor lainnya.

Bagi kebanyakan Gen Z, profesi ini tak cuma mendorong kebebasan berekspresi, tetapi dapat memonetisasi keahlian mereka berdasarkan minatnya, dan menjadi cuan.

"Gen Z itu online banget. Dengan cepat mereka menyadari kalau sudah memproduksi konten, menarik pengikut, maka mereka bisa mendapatkan bayaran dan menjadi sebuah bisnis," tambah Woo.

Baca juga: Riset, Gen Z Tak Suka Percintaan dan Adegan Seksual di Film 

Gen Z berani beralih profesi dengan waktu cepat

Dibandingkan generasi sebelumnya, Gen Z juga tidak takut mencoba hal baru dan berani beralih profesi dalam waktu relatif cepat.

Hampir dari 40 persen Gen Z memiliki pekerjaan dan pekerjaan sampingan. Beberapa megakui, mereka ingin menjadi wiraswasta dan ada pula yang berharap bisa pensiun lebih awal.

Dari semua industri yang ada di era teknologi saat ini, media dan hiburan memiliki reputasi sebagai karier yang paling fleksibel di mata mereka.

"Gen Z melihatnya sebagai jalur paling menjanjikan untuk mencapai tujuan karier mereka, tidak peduli seberapa sering industri ini mengalami perubahan," kata Woo.

Baca juga: Tren Pakai Pusar Palsu di Kalangan Gen Z China agar Kaki Lebih Jenjang