Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Friluftsliv, Gaya Hidup Alam Terbuka Orang Norwegia untuk Redakan Stres

Kompas.com - 04/12/2023, 07:21 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Menurut VisitSweden, Allemansrätten berarti “Hak Akses Publik,” yang merupakan prinsip yang dilindungi undang-undang, memberikan kebebasan bagi semua orang di Swedia untuk berkeliaran bebas di alam sekitar.

Praktik friluftsliv dalam keseharian

Konsep friluftsliv cukup populer di negara Skandinavia karena mengajarkan pentingnya semangat dan motivasi bahkan saat cuaca dingin ekstrem.

Namun gaya hidup penuh manfaat ini juga bisa kita terapkan di Indonesia, yang merupakan negara tropis dan tidak mengalami musim dingin.

Filosofi inti friluftsliv adalah keluar dari zona nyaman atau memutuskan hubungan dari dunia maya dan menerima tantangan di alam sekitar.

Baca juga: Tujuh Cara Mudah Membawa Tren Friluftsliv ke Rumah Anda

Caranya? Berikut beberapa cara mudah untuk memahami arti sebenarnya dari friluftsliv.

Detoks digital

Menjauhi media sosial sementara tanpa FOMO adalah langkah pertama untuk terhubung kembali dengan diri sendiri dan alam.

Obsesi terhadap layar telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya gaya hidup sedentari.

Baca juga: Kenapa Detoks Digital itu Penting?

Penggunaan teknologi yang terbatas dapat membantu individu fokus untuk keluar rumah atau kantor dan melakukan aktivitas alternatif.

Ikut klub berbasis alam

Misalnya klub hiking, mengamati burung, atau bersepeda agar kita bisa menjalani aktivitas yang berhubungan dengan alam di lingkungan setempat secara rutin.

Terkoneksi dengan orang yang berpikiran senada

Memiliki teman atau kelompok yang mendorong kita keluar dari zona nyaman untuk berolahraga, jogging, atau aktivitas menyenangkan lainnya dapat menjadikannya lebih bermanfaat.

Baca juga: 4 Manfaat Bermain di Alam Bebas untuk Tumbuh Kembang Anak

Bermain di luar ruangan untuk anak-anak

Penting untuk mengajak anak-anak melakukan aktivitas luar ruangan yang mereka anggap menyenangkan.

Kebiasaan ini juga membantu anak  menemukan hobi baru sekaligus memberi mereka latihan yang sangat dibutuhkan dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kognitif seperti perencanaan dan bahkan pengambilan risiko.

Baca juga: Kisah Sandal Berusia 1.700 Tahun di Pegunungan Es Norwegia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com