Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2024, 13:00 WIB
Via Furgativa Gumilar ,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tingginya minat pada produk makeup terkadang menarik pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menjual produk reject.

Produk reject seharusnya tidak boleh dijual atau dipasarkan, karena tidak memenuhi standar kualitas atau spesifikasi yang telah ditetapkan oleh produsen.

Benarkah ada produk reject yang dijual di pasaran?

Lizzie Parra founder BLP Beauty membagikan ceritanya mengenai produk reject-nya yang pernah menyebar beberapa waktu lalu dan dijual oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Kita pernah menemukan penjual yang menjual lipcoat butter fudge reject. Seharusnya barang itu dihancurkan, tetapi ada oknum yang menjual barang yang seharusnya dihancurkan itu,” ucap Lizzie kepada Kompas.com saat ditemui di gerai BLP Beauty PIM, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2024).

Baca juga:

Ada sekitar 25.000 barang yang seharusnya dihancurkan, tetapi nyatanya tidak semua barang dihancurkan.

“Kami tidak dapat dokumentasi destroyed-nya. Tahu-tahu dibilang sudah dihancurkan, tetapi ternyata bocor. Tidak 100 persen dihancurkan,” ungkapnya.

Produk reject biasanya memiliki cacat atau masalah yang membuatnya tidak layak untuk dijual kepada konsumen.

Meski terkadang sulit dibedakan jika dilihat dari luar kemasan, tetapi produk reject tetap memiliki ciri-ciri yang dapat diidentifikasi. Berikut beberapa di antaranya:

  • Ada perbedaan tekstur dan kualitas produk

Umumnya, kata Lizzie, pada barang reject terdapat batch yang menunjukan bahwa itu adalah barang yang tidak layak jual.

“Jadi di kemasannya itu ada batchnya yang menunjukkan barang reject,” kata perempuan yang akrab disapa Ichil itu.

Lalu terdapat perbedaan kualitas dari tekstur produk, seperti yang terjadi pada produk BLP Beauty.

“(Salah satu produk BLP Beauty) Butter Fudge sempat habis karena waktu itu pandemi jadi kami tidak bisa produksi. Pada saat kami berusaha memproduksi barangnya, ternyata ada juga oknum yang menjual, tapi ternyata reject jadi berbuih,” tuturnya.

Baca juga: Apa Akibat Menggunakan Produk Kecantikan Kedaluwarsa? 

  • Harga terlalu murah

Lalu harga yang dijual juga sangat miring. Pada umumnya barang reject, KW, atau defect akan lebih murah harganya. Jadi, jangan terlalu tergiur dengan harga yang murah karena belum tentu barang tersebut asli dan layak jual.

“Harga resmi yang terjual di pasaran itu Rp 149.000 tetapi sama oknum dijual Rp 19.000, dan mereka bilangnya bahwa ini barang asli,” ucapnya.

Jadi, sebaiknya kita berhati-hatilah dalam memilih alat kosmetik karena harga yang murah belum tentu akan aman jika dipakai.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com