Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 15 Maret 2024, 09:10 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan orang yang berpacaran tentunya sering membayangkan bagaimana jika sang pacar akan menikahinya. Tentunya, hal itu akan membuat perasaan menjadi senang dan bahagia. 

Terkadang, membayangkan hal-hal seperti itu akan terbawa hingga ke dalam mimpi. Mimpi itu sendiri biasanya punya makna tersendiri bagi kehidupan kita, bahkan bisa menjadi pertanda baik ataupun buruk. 

Baca juga: Arti Mimpi Melihat Kalajengking Berdasarkan Warnanya

Baca juga: 5 Arti Mimpi Tentang Ular, Perubahan dalam Hidup hingga Penyembuhan

Melansir Mindbodygreen.com, psikolog sekaligus penulis The Alchemy of Your Dreams, Athena Laz, menilai bahwa emosi yang dimunculkan oleh mimpi biasanya menjadi salah satu petunjuk sesuatu yang akan terjadi di hidupmu. 

“Tidak ada simbol mimpi yang dapat memberikan makna yang sama kepada setiap orang, karena mimpi sebagai keseluruhan cerita (bukan simbol tunggal) lah yang menyampaikan tuntunan dan pesan kepada si pemimpi,” ujar Laz, dilansir dari Mindbodygreen.com, Jumat (15/3/2024). 

Arti mimpi menikah dengan pacar

Ilustrasi pernikahan, pesta pernikahan. SHUTTERSTOCK/IVASHSTUDIO Ilustrasi pernikahan, pesta pernikahan.

Apabila kamu sedang menjalin hubungan dan bermimpi menikah dengan pasanganmu, terutama jika kamu memang sudah memikirkan langkah selanjutnya dalam hubungan tersebut, hal itu bisa menjadi mimpi yang akan jadi kenyataan. 

Demikian disampaikan oleh analis mimpi profesional Lauri Loewenberg. 

“Ini semacam gladi bersih. Alam bawah sadarmu menempatkan kamu melalui gladi bersih dengan pasangan, sehingga kamu dapat menentukan apakah ini terasa tepat atau tidak,” jelas Loewenberg, melansir Mindbodygreen.com. 

Selain itu, dilansir dari laman Dreams.co.uk, mimpi menikah memiliki arti terkait komitmen dan persatuan. Namun, bisa juga berarti terkait peluang baru, atau pasangan baru yang akan datang menghampirimu. 

Baca juga: 6 Arti Mimpi Menikah, Maknanya Tak Selalu Baik

Hal tersebut juga serupa dengan pendapat Loewenberg. 

“Mimpi-mimpi ini bisa memberi kita petunjuk tentang apa yang perlu kita komitmenkan. Impian pernikahan adalah tentang perlunya berkomitmen pada sesuatu, dan menaatinya dalam kehidupan nyata,” ujar Loewenberg. 

Loewenberg mengatakan, hal tersebut sangat normal dan tidak ada alasan untuk khawatir. 

“Jangan biarkan mimpi membuat kamu takut. Fokus pada apa yang penting saat ini, saat kamu merencanakan perjalanan pernikahan,” lanjutnya. 

Apa yang harus dilakukan jika mengalami mimpi pernikahan?

Dari sudut pandang psikologis, kata Laz, mimpi yang berulang dapat dijadikan sebagai sarana untuk melihat pola, keyakinan, emosi, atau hubungan yang dijalani dalam kehidupan kita. 

Dalam hal ini, Laz menyarankan untuk langsung mengajukan pertanyaan seperti “Siapa yang saya nikahi dalam mimpi itu? Bagaimana perasaan saya?” atau “Apakah saya akhirnya mampu mendamaikan dua aspek diri atau perilaku saya yang tampaknya bertolak belakang?”.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau