Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Dunia Fesyen Modern, Kain Tradisional Aceh Selatan Kuat pada Motif

Kompas.com, 27 Mei 2024, 21:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara tentang wastra Aceh, orang-orang lebih mengenal kain songket Aceh yang diproduksi menggunakan Alat Tenun Kaki Tangan (ATKT).

Namun, untuk Aceh Selatan, mereka memiliki jenis kain tradisional yang berbeda.

"Kami lebih memainkan motif," kata Juliana yang mewakili Putri Pala dalam gelaran Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Putri Pala adalah desainer lokal sekaligus pelaku UMKM yang membantu Dekranasda Kabupaten Aceh Selatan mengembangkan motif Situnjuang dan Senuwan Kluet ke ranah fesyen.

Baca juga:

Adapun, motif Situnjuang berasal dari suku Aneuk Jamee, sementara Senuwan Kluet dari suku Kluet.

Juliana menerangkan, kain tradisional Aceh Selatan merujuk pada motif dari suku-suku di sana yang diaplikasikan pada secarik kain.

Teknik ini sudah diterapkan sejak dahulu kala dan berlanjut sampai saat ini ketika dua motif itu memasuki ranah dunia fesyen modern.

"Bahan kain apa saja boleh, tergantung masyarakat ingin membuatnya menggunakan kain apa," terang Juliana.

Namun, ada satu hal yang tidak boleh diubah sama sekali, yaitu bentuk motif Situnjuang dan Senuwan Kluet.

"Motif tidak bisa diganggu gugat karena diambil dari adat (turun temurun)," ucap dia.

Kreasikan motif tradisional

Motif Situnjuang dan Senuwan Kluet memang tidak boleh diubah bentuknya.

Namun, ada satu pengecualian jika berbicara tentang fesyen, yaitu mengubah warnanya.

"Sebenarnya merah, kuning, dan hijau (untuk warna motif dan kain dalam konteks adat). Untuk fesyen, bisa diubah warnanya asal bentuk motif sama," jelas Juliana.

"Warna motif dan tempat mengaplikasikannya, misalnya kain atau tas, bisa diubah. Tapi, tidak boleh mengubah motif karena mereka punya arti sendiri," tegas dia.

Baca juga:

Oleh karena itu, saat ini ada banyak produk fesyen khas Aceh Selatan yang menggunakan motif Situnjuang dan Senuwan Kluet dari Dekranasda Kabupaten Aceh Selatan, tetapi warna-warni.

Misalnya adalah tas tangan berwarna merah dengan motif Situnjuang berwarna emas.

Ada juga syal dan rok lilit berwarna hitam dengan motif Situnjuang dan Senuwan Kluet berwarna-warni.

Untuk pembelian, saat ini produk-produk fesyen bermotif Situnjuang dan Senuwan Kluet hanya tersedia di toko offline Dekranasda Aceh Selatan yang berlokasi di Tapak Tuan.

Bagi yang berlokasi di luar Aceh Selatan, kamu bisa membelinya lewat akun Instagram @putripala_scraft yang dikelola oleh Putri Pala.

Harga produknya beragam, mulai dari Rp 120.000-an untuk tas, Rp 150.000-an untuk syal, Rp 200.000-an untuk hijab, Rp 300.000-an untuk gamis, dan Rp 700.000-an untuk rok lilit.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau