Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Tradisional Aceh Diangkat Jadi Fashion Agar Tak Hilang Ditelan Jaman

Kompas.com - 27/05/2024, 18:18 WIB
Nabilla Ramadhian,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Aceh Selatan mengangkat dua motif tradisional ke ranah fesyen.

Adapun, motif Situnjuang dan Senuwan Kluet dimodernisasi untuk membangkitkan sejarah yang hampir punah.

Motif Situnjuang berasal dari suku Aneuk Jamee dan Senuwan Kluet dari suku Kluet.

"Sekarang sejarah hampir tenggelam. Ada anak-anak yang tidak tahu motif adat Aceh Selatan yang mana. Mengangkatnya seperti ini (ke dunia fesyen modern) agar mereka tidak lupa," kata Juliana yang mewakili Putri Pala dalam gelaran Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Baca juga: Makna Motif Situnjuang dan Senuwan Kluet yang Hadir dalam Fesyen Modern

Putri Pala adalah desainer lokal sekaligus pelaku UMKM yang membantu Dekranasda Aceh Selatan mengembangkan dua motif itu ke ranah fesyen.

Juliana melanjutkan, belum tentu juga sesama masyarakat Aceh Selatan mengetahui bahwa setiap suku di sana memiliki motif tersendiri.

Produk bermotif khas Aceh Selatan yang dipamerkan di Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).kompas.com / Nabilla Ramadhian Produk bermotif khas Aceh Selatan yang dipamerkan di Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Melalui motif Situnjuang dan Senuwan Kluet yang kini hadir dalam dunia fesyen, Dekranasda Aceh Selatan berharap agar masyarakat terutama anak-anak Aceh Selatan lebih mengetahuinya.

Dahulu, dua motif itu memang hanya digunakan oleh orang-orang tertentu saja.

Sebab, motif Situnjuang dan Senuwan Kluet memiliki filosofi yang erat kaitannya dengan kehidupan kerajaan dan masyarakatnya.

"Situnjuang dan Senuwan Kluet memang motif turun temurun, makna dan bentuknya tidak bisa diubah," ujar dia.

"Tapi karena (dibawa ke) ranah fesyen, sekarang siapa saja dan usia berapa saja bisa memakainya. Dalam fesyen (motif) ada di hijab, gamis, dan lain-lain," sambung Juliana.

Di Aceh Selatan sendiri, saat ini cukup banyak masyarakat yang menggunakan pakaian bermotif Situnjuang dan Senuwan Kluet.

Juliana mengungkapkan, ia pribadi merasa senang karena apa yang dikreasikan oleh Dekranasda Aceh Selatan juga digemari remaja.

"Senang saja lihatnya, mereka cinta dengan motifnya sendiri. Mereka jadi tahu, pakaian ini pakai motif Situnjuang, pakaian itu pakai motif lainnya (Senuwan Kluet)," kata Juliana.

Ia berharap, motif Situnjuang dan Senuwan Kluet tidak sekadar menjadi tren sesaat dalam dunia fesyen.

Untuk pembelian, saat ini produk-produk fesyen bermotif Situnjuang dan Senuwan Kluet tersedia di toko offline Dekranasda Aceh Selatan yang berlokasi di Tapak Tuan.

Bagi yang berlokasi di luar Aceh Selatan, kamu bisa membelinya lewat akun Instagram @putripala_scraft yang dikelola oleh Putri Pala.

Harga produknya beragam, mulai dari Rp 120.000-an untuk tas, Rp 150.000-an untuk syal, Rp 200.000-an untuk hijab, Rp 300.000-an untuk gamis, dan Rp 700.000-an untuk rok lilit.

Baca juga: Keindahan Songket Aceh dan Pesona Ariel Tatum di Paris Fashion Week

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com