KOMPAS.com - Kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga orangtua harus mengetahui cara merawat kulit si kecil agar terlindungi. Salah satunya adalah dengan memiliki baju yang aman buat bayi.
Berikut adalah informasi mengenai sejumlah kain yang berbahaya untuk bayi sehingga sebaiknya dihindari. Kain tersebut memiliki sejumlah risiko bayi kulit bayi yang masih sensitif.
Baca juga: 6 Cara Merawat Kulit Wajah Bayi yang Wajib Diketahui Orangtua
Risiko tersebut antara lain ruam, alergi, iritasi, dan sebagainya. Jadi, sebelum membeli baju bayi sebaiknya orangtua mengecek lebih dulu material kain tersebut.
Orangtua sebaiknya menghindari baju yang terbuat dari kain poliester dan nilon. Sebab, kedua kain ini diproduksi menggunakan bahan aditif berbasis petrokimia yang mengeluarkan Volatile Organic Compounds (VOS), yaitu senyawa organik yang mudah menguap.
Bagi bayi, kandungan tersebut berisiko menyebabkan asma, alergi, dan infeksi paru-paru lainnya pada anak.
Tidak banyak yang mengetahui, bahwa teflon merupakan salah satu jenis lapisan kain. Pelapis kain jenis ini, kemungkinan besar dijumpai pada pakaian yang memiliki label anti kerut.
Baju anti kerut kemungkinan besar dilapisi teflon karena dapat menjaga pakaian bebas kusut. Pakaian berlapis teflon mungkin tidak kusut namun dapat terbakar jika terkena panas.
Selain itu, gas beracun yang dikeluarkan oleh kain ini bisa berbahaya bagi bayi.
Meskipun terbuat dari bahan alami, namun sebaiknya orangtua menghindari pemakaian kain wol bagi bayi. Wol memang bagus untuk memberikan kehangatan bagi bayi.
Namun, kain wol memiliki tekstur kasar sehingga dapat membuat kulit bayi yang sensitif menjadi iritasi.
Baca juga: 7 Penyebab Bayi Rewel yang Wajib Diketahui Orangtua
View this post on Instagram