KOMPAS.com - Kulit bayi, termasuk kulit wajah, mempunyai tingkat maturitas fungsi yang tidak sama dengan orang dewasa. Oleh sebab itu, melansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kulit bayi terutama bayi baru lahir, sangat halus, lembut dan belum punya proteksi secara maksimal.
Selain itu, kulit bayi lebih tipis, lebih rapuh, dan lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Karenanya, kulit bayi rentan terhadap bakteri, iritan, dan alergen.
Baca juga:
Oleh sebab itu, orangtua perlu mengetahui cara merawat kulit wajah bayi dengan tepat. Dengan demikian, si kecil mendapatkan perlindungan maksimal.
Berikut cara merawat kulit wajah bayi, seperti dihimpun Kompas.com dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
IDAI merekomendasikan memandikan bayi tidak terlalu lama, yakni maksimal lima menit. Menurut IDAI, bayi diperbolehkan mandi setiap hari dengan dengan suhu ruangan lebih dari 25 derajat celcius dan suhu air 37 derajat celcius.
Selain itu, gunakan sabun bayi ringan yang sesuai dengan pH netral kulit (5,5). Upayakan kandungan parfum dan pewarna sabun mandi bayi minimal, atau lebih baik tanpa parfum dan pewarna.
IDAI juga merekomendasikan untuk menghindari sabun dengan kandungan antiseptik, deodoran, maupun sabun yang mengandung detergen seperti sodium lauryl sulphate (SLS) yang dapat menimbulkan iritasi, maupun sodium laureth sulphate (SLES) yang beracun bila terserap kulit si kecil.
Cara merawat kulit wajah bayi selanjutnya adalah dengan membatasinya dari paparan sinar matahari, utamanya antara pukul 10.00 hingga 14.00, saat sinar ultraviolet (UV) paling kuat.
Jika terpaksa membawa si kecil keluar, maka upayakan agar kulitnya terhindar dari sinar matahari langsung, seperti memakaikan topi atau pelindung lain.
IDAI menuturkan, efek buruk dari sinar matahari, seperti sunburn maupun kanker kulit lebih mudah terjadi pada si kecil dibandingkan dewasa, sebab kulit bayi masih tipis dan rentan.
IDAI menuturkan pemakaian sunscreen aman pada bayi usia di atas enam bulan. Dengan catatan, jenis sunscreen yang digunakan adalah physical sunscreen yang mengandung titanium oxide atau zinc oxide, tingkat SPF 30 atau lebih, dan berlabel broad spectrum serta waterproof.
Aplikasikan sunscreen sekitar 15-30 menit sebelum bepergian, dan berenang. Selain wajah, pemakaian sunscreen dianjurkan pada area punggung tangan, kaki, ujung telinga dan belakang leher. Ulangi pemakaian atau re-apply sunscreen setiap dua jam sekali.
Apabila bayi berusia kurang dari 6 bulan, namun tidak dapat menghindari paparan sinar matahari, maka IDAI merekomendasikan pemakaian sunscreen dengan SPF 15. Pakaian sunscreen di area pipi dan punggung tangan saja.
Baca juga:
View this post on Instagram