Vaping juga dapat memicu respons peradangan pada kulit, yang berpotensi memperburuk kondisi seperti psoriasis dan eksim.
Bahan kimia dalam uap vape dapat mengganggu pelindung alami kulit dan fungsi kekebalan tubuh, membuat kulit lebih rentan terhadap peradangan dan iritasi.
Panas dan uap dari vape juga dapat mengiritasi kulit, mengganggu fungsi pelindung alami kulit, dan meningkatkan risiko jerawat.
Terakhir, propilen glikol dalam cairan e-liquid adalah humektan yang dapat menarik kelembapan dari kulit.
Paparan kronis terhadap senyawa ini bisa menyebabkan kulit kering dan mengganggu kesehatan serta penampilan keseluruhan kulit.
Baca juga: Kebiasaan Merokok Vape Disebut Sebabkan Kulit Gen Z Menua Lebih Cepat
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangView this post on Instagram