Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alas Kaki yang Sebaiknya Dihindari bila Punya Sakit Punggung

Kompas.com, 30 Juli 2024, 09:39 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Jika kamu termasuk salah satu orang yang menderita sakit punggung kronis atau back pain, kamu pasti tahu betapa kondisi ini tidak nyaman dan bisa melemahkan. 

Punggung yang sakit, pegal, atau kaku dapat membuat kita tidak mampu melakukan tugas yang paling sederhana sekalipun, sehingga mengganggu kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 

Mungkin kita menyalahkan kasur, posisi tidur, atau aktivitas berlebihan sebagai penyebab rasa sakit dan nyeri tersebut, tetapi alas kaki yang kita pakai ternyata juga berperan. 

Menurut para ahli, ada sepatu tertentu yang sebaiknya kita hindari jika memiliki sakit punggung karena bisa memperparah atau memicu munculnya rasa sakit.

Baca juga: 5 Kebiasaan Penyebab Sakit Punggung

Mengapa pemilihan sepatu penting bagi penderita sakit punggung?

Menurut Brittany Steindl, PT, DPT, pendiri BLS Physical Therapy, alas kaki yang kita pakai sebenarnya memengaruhi "keselarasan tubuh dan biomekanik kita secara keseluruhan".

“Pentingnya pilihan sepatu bagi mereka yang menderita nyeri punggung tidak dilebih-lebihkan. Alas kaki yang tepat mendukung postur yang tepat, mendistribusikan berat badan secara merata, menyerap guncangan, dan meningkatkan fungsi otot, yang semuanya berkontribusi untuk mengurangi nyeri punggung,” jelas Steindl.

Lebih buruk lagi, jika kita tidak mengenakan sepatu yang mendukung, kita mungkin menjadi lebih rentan terhadap cedera sekunder.

“Tanpa dukungan yang memadai, gerakan dan postur menjadi tidak sesuai, sehingga menyebabkan rasa sakit dan gangguan pada bagian tubuh lain,” Steindl memperingatkan. “Dengan memastikan kaki kita tertopang dengan baik, kita dapat membantu mengurangi risiko sakit punggung dan masalah terkait lainnya.”

Berikut adalah alas kaki yang tidak disarankan untuk penderita sakit punggung:

1. Sandal jepit

Sandal bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Sandal bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri.
Sandal jepit adalah alas kaki yang sangat banyak dipakai di Indonesia, tetapi sandal jepit tidak disarankan jika kamu menderita sakit punggung.

"Sandal jepit tidak memiliki bantalan untuk meredam guncangan yang cukup. Sandal jepit mungkin tampak empuk, tetapi tidak cukup tebal untuk menyerap guncangan di setiap langkah," kata Michael Fishkin, C.Ped, ahli kaki bersertifikat untuk Northern Illinois Foot & Spesialis Pergelangan Kaki.

Dia menambahkan, "Sering kali, kaki juga harus mencengkeram atau menjepit bagian sandal agar tidak lepas saat berjalan, ini menciptakan kontraksi otot betis yang menimbulkan rasa sesak."

Baca juga: Stres dan 6 Penyebab Sakit Punggung Lain yang Jarang Diketahui

2. Selop datar

Ilustrasi selop karet Ilustrasi selop karet
Menurut Suzi Schulman, DC, seorang chiropractor di Clifton Chiros, selop datar juga bisa merugikan kondisi penderita sakit punggung.

“Selop datar memberikan sedikit atau bahkan tidak memberikan dukungan sama sekali,” kata Schulman dalam video TikTok tanggal 31 Mei. "Lihatlah dirimu di cermin setelah memakainya, kamu akan melihat bahwa kakim tidak menopang tubuh dengan baik. Dukungan yang seharusnya ada di kaki didistribusikan ke berbagai sendi di tubuh—dan menyebabkan nyeri."

3. Sepatu flat atau datar

Ilustrasi sepatu Ballet flat Ilustrasi sepatu Ballet flat
Kita semua pernah melihat sepatu balet trendi dipakai orang dan mungkin ingn memilikinya. Namun, jika kamu menderita sakit punggung, sebaiknya tinggalkan sepatu ini.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau