Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 20 Agustus 2024, 18:05 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Paparan sinar matahari yang berlebih bisa memicu terjadinya penuaan dini atau photoaging.

Kondisi ini bukan hanya dialami oleh orang-orang usia lanjut, melainkan juga bisa dialami sejak usia 25 tahun.

Apalagi jika gaya hidupnya tidak sehat dan disertai dengan kebiasaan begadang, maka proses terjadinya penuaan dini akan semakin cepat.

Baca juga: Sinar Matahari Sebabkan Penuaan Dini pada Perempuan Indonesia

Namun jangan khawatit, Skincare Expert dr. Yessica Tania atau yang lebih dikenal dengan dr. Zie mengungkap, ada dua upaya memperlambat terjadinya penuaan dini. Simak penjelasan lengkapnya.

1. Preventif

Zie menyatakan, langkah preventif atau pencegahan menjadi modal yang penting untuk menghambat penuaan dini.

Salah satu langkah pencegahan yang bisa diterapkan sejak dini yaitu membekali kulit dengan skincare berbahan antioksidan.

Selain itu, kamu juga bisa memperkuat perlindungan kulit dari dampak buruk sinar matahari melalui penggunaan sunscreen. Tentunya langkah ini memerlukan konsistensi penggunanya.

“Preventif itu langkah pencegahannya seperti penggunaan antioksidan dan sunscreen sedini mungkin,” kata Zie dalam Peluncuran Diamonie by Natasha di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

2. Kuratif

Akan tetapi, jika sudah terlanjur mengalami proses penuaan, maka kamu memerlukan bantuan yang lebih intensif.

Menurut Zie, kamu bisa imbangi penggunaan skincare dengan tindakan klinis dari dokter kecantikan.

“Ada keterbasan yang bisa dicapai oleh skincare. Jadi kalau udah memasuki usia 30 sampai 40 tahun ke atas, biasanya perlu dibantu dengan treatment-treatment,” jelasnya.

Baca juga: Ciri-ciri Penuaan Dini pada Kulit yang Perlu Diketahui

Kombinasi antara penggunaan skincare dan perawatan dengan dokter bisa meminimalisir tanda-tanda penuaan dini yang sudah terlihat di kulit wajah.

Langkah kuratif ini bisa dilakukan bagi orang-orang yang sudah memasuki usia 30 hingga 40 tahunan, serta memiliki kerutan hingga flek hitam pada wajah.

“Ini karena permasalahan penuaan ini enggak hanya di superficial, tapi juga ada di lapisan paling dalam. Maka perlu treatment yang lebih advance supaya pencegahannya lebih maksimal,” pungkas Zie.

Baca juga: Polusi Udara Dapat Menyebabkan Penuaan Dini? Ini Kata Dokter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau