Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Beri Anak Makanan yang Belum Dipanaskan, Ini Sebabnya

Kompas.com, 25 September 2024, 20:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika memasak, terkadang tidak semua makanan habis dimakan pada saat itu juga. Alhasil, makanan yang menyisa dibiarkan ditaruh di atas meja.

Hal serupa juga bisa terjadi ketika masakan memang dimaksudkan untuk dimakan pada lain waktu agar nantinya tidak perlu repot.

Misalnya, memasak menu makan siang pada sore hari atau menu makan malam pada siang hari.

Baca juga:

Untuk orangtua yang menerapkan pola memasak seperti itu, sebaiknya anak tidak diberi makanan yang belum dipanaskan. Apa sebabnya?

"(Cara) masaknya sudah bersih. Tapi, setelah masak, didiamkan makanannya di meja makan sampai berjam-jam. Itu bahayanya. Bakteri akan bertumbuh pada suhu ruangan,” papar dokter spesialis anak di Klinik Armedika dr. Wanda Gautami, Sp.A dalam sesi diskusi daring, Sabtu (21/9/2024).

Mikroba bisa tumbuh dengan cepat ketika suhu berada di antara 5-60 derajat celsius, atau suhu ruangan. Rentang suhu ini disebut sebagai area berbahaya.

Makanan yang didiamkan selama satu jam saha pada suhu ruangan bisa mengandung cukup banyak bakteri.

Wanda menegaskan, bukan berarti orangtua tidak bisa menerapkan pola memasak seperti itu. Hanya, sebaiknya makanan disimpan dulu di dalam kulkas.

“Kalau mau memberikan makan pada anak, misalnya kita buat di pagi hari untuk siang dan malam, itu boleh. Tapi, simpan dulu di lemari pendingin, di bawah suhu 5 derajat celsius,” ucap dia.

Pada suhu pendinginan, yakni 0-5 derajat celsius, mikroba berkembang biak dengan sangat lambat. Sedangkan pada suhu pembekuan, yakni di bawah 5 derajat celsius, mikroba tidak bisa tumbuh.

Baca juga:

Suhu beku membuat kadar air pada makanan menghilang. Mikroba akan hidup dorman sampai makanan dihangatkan.

Pada jam makan, misalnya, jam 12.00 WIB atau 17.00 WIB, makanan dapat dipanaskan kembali hingga suhu di atas 60 derajat celsius.Sehingga, bakteri tidak berkembang.

“Jadi, sebelum kita kasih makan anak, pastikan makanan sudah dipanaskan kembali. Dan pada waktu penyimpanannya, bukan di meja makan kayak biasa, tapi di kulkas,” imbuh dia.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau