Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Bikin Anak Menurut, Apa Itu "Hypnoparenting"?

Kompas.com, 2 Oktober 2024, 13:26 WIB
Silmi Nurul Utami,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Mendidik anak bukanlah hal yang mudah. Terutama ketika anak memiliki kehendak sendiri, sehingga sulit diberi tahu dan tidak mau menurut apa kata orangtuanya 

Ketika anak tidak menurut, orangtua biasanya akan kebingungan. Apalagi, jika hal itu berdampak negatif untuk anak.

Beberapa orangtua akhirnya akan membentak anak atau menakut-nakutinya agar menurut. Namun, hal tersebut dapat memberikan dampak buruk pada psikologis anak. 

Lalu, bagaimana caranya membuat anak agar mau menurut? Salah satu metode yang bisa dicoba orangtua adalah hypnoparenting

Baca juga: Alasan Membentak Anak Tidak Berguna, Orangtua Perlu Tahu

Apa itu hypnoparenting?

Menurut psikolog Alva Paramitha, hypnoparenting adalah teknik sugesti pada anak. 

"Hypnoparenting adalah memberikan sugesti baik, berupa kata-kata positif pada anak," ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Selasa (2/10/2024). 

Disebut hypnoparenting karena orangtua menggunakan metode hypnosis atau komunikasi di bawah sadar. 

"Namun, hypnoparenting beda dengan hypnosis yang kerap dilihat di televisi. Seperti seseorang yang dihipnotis terus mereka melakukan sesuatu. Itu berbeda," tegas Alva. 

Hypnoparenting lebih pada menanamkan sugesti positif pada anak. Sugesti positif tersebut nantinya menjadi motivasi anak untuk melakukan hal baik sesuai dengan keingiinan orangtuanya. 

Baca juga: Sugesti Hidup Aktif terhadap Kesehatan

"Sebetulnya pada rumusannya, alam bawah sadar anak sangat menyukai pujian atau kata-kata positif," jelas Alva. 

Orangtua dapat memanfaatkannya dengan menggunakan kata-kata positif untuk menasihati anak agar mau menurut. 

Misalnya, ketika anak tidak mau belajar dan kerap tidak mau mengerjakan PR. Orangtua bisa melakukan hypnoparenting dengan cara menasihati menggunakan kata-kata positif. 

"Kita bisa bilang, 'besok ingat kembali ya pelajaran apa yang diberi ibu guru, ulang kembali, dan kerjakan tugasnya, kamu pasti bisa lebih baik'," ujar Alva. 

Kita dapat melakukannya ketika otak anak dipenuhi dengan gelombang teta. 

Baca juga: Orangtua, Begini Seharusnya Mengisi Waktu Libur Anak Menurut Psikolog

"Gelombang otak teta ini adalah gelombang otak yang memiliki hubungan erat dengan emosi dan daya ingat," jelas Alva.

Gelombang ini mendominasi otak ketika anak merasa rileks, tenang, tidak lagi banyak bergerak. 

Oleh sebab itu, hypnoparenting dapat dilakukan sebelum anak tidur pulas, ketika anak merasa rileks. 

Dengan begitu, nasihat-nasihat orangtua yang disampaikan dalam bentuk sugesti positif bisa tertanam dalam alam bawah sadar anak. Membuatnya menurut dan termotivasi untuk melakukan hal baik. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau