Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smart Parenting, Pola Asuh Modern untuk Milenial dan Gen-Z

Kompas.com - 08/02/2024, 10:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi dan informasi saat ini ternyata tidak serta merta memudahkan pola asuh anak (parenting).

Ada banyak tantangan kompleks yang harus dihadapi oleh ibu-ibu modern, seperti meningkatnya stres dan kecemasan, akibat arus informasi yang tinggi.

Sebagian besar ibu modern sekarang juga didominasi oleh dua generasi, yakni milenial (usia 28-43 tahun) dan Gen-Z (usia 19-27 tahun).

Menurut hasil survei Deloitte Global Millennial tahun 2020, tingkat stres orangtua milenial mencapai 45 persen, sementara orangtua Gen Z mencapai 53 persen.

Fakta ini pun menyoroti urgensi pola pengasuhan anak, khususnya di era digital.

"Survei juga menyebutkan bahwa ibu-ibu milenial dan Gen-Z itu punya kecenderungan untuk jadi perfect mother karena kedekatannya dengan teknologi," kata praktisi psikologi anak usia dini, Aninda SPsi, MPsiT, dalam acara Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

"Jadi meskipun mudah, kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial tanpa disadari bisa membuat setiap orangtua membandingkan diri sendiri dengan apa yang mereka lihat," terangnya.

Menurut survei dari Ohio State University College of Nursing, dikatakan 66 persen orangtua pasti pernah mengalami burnout, yang merupakan kelelahan baik secara fisik maupun mental.

Tidak dipungkiri bila burnout ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang semakin tinggi sehingga kita memiliki ekspektasi berlebih pada diri sendiri.

Hal ini juga didukung dengan riset yang mengatakan, sebanyak 67 persen orangtua milenial dan 85 persen orangtua Gen-Z menggunakan media sosial lebih dari satu jam setiap harinya.

Baca juga: 10 Tips Parenting untuk Melatih Kedisiplinan Anak

Smart parenting untuk orangtua milenial dan Gen-Z

Mengadopsi konsep parenting yang ada di dunia modern saat ini juga penting dalam menjaga kesehatan mental orangtua. Misalnya dengan menerapkan pola asuh pintar atau smart parenting.

Aninda memaparkan, praktik smart parenting memiliki manfaat psikologis yang signifikan.

"Contohnya pada saat menyusui. Proses menyusui ada momen yang intens, yang melibatkan keterikatan emosional antara ibu dan anak," jelasnya.

Di momen tersebut, ia melanjutkan, ibu bisa sambil berdongeng, memperkenalkan benda di sekitarnya, mengenal tanaman atau hewan.

Brand Ambassador Baby Huki, Nikita Willy (kiri) dan Issa (kanan) dalam acara konferensi pers Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024)Dok. Baby Huki Brand Ambassador Baby Huki, Nikita Willy (kiri) dan Issa (kanan) dalam acara konferensi pers Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024)
Untuk itu, penting bagi para ibu memahami dan mengelola emosi dengan baik, merespons dengan tenang, sehingga terjalin interaksi positif di setiap momen perawatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com