KOMPAS.com - Menjadi seorang ibu tentu bukan hal mudah, terutama di pagi hari, saat-saat tersibuk dalam hidupnya.
Pada waktu tersebut, seorang ibu harus mempersiapkan anaknya untuk pergi ke sekolah, namun di saat yang sama, juga perlu bersiap-siap untuk bekerja.
Terkadang, masalah akan diperparah saat anak tak ingin bangkit dari temoat tidur, tidak mau makan sarapan yang disiapkan atau hal lain yang memperlambat dirinya sendiri.
Akibatnya, ibu bisa merasa frustasi dan mulai membentak dan berteriak pada anak.
Padahal, membentak dan berteriak bukanlah cara baik untuk memulai hari.
Baca juga: 5 Cara Mendisiplinkan Anak tanpa Membentak
Semua orang yang mendengarnya kemungkinan akan menjalani hari yang buruk akibat kejadian di pagi hari itu.
Mengomel dan meneriaki anak pun tak akan memiliki pengaruh baik bagi anak atau akan membuatnya bergerak lebih cepat.
Bahkan, ada banyal hal negatif yang tidak kita sadari terjadi ketika berteriak pada anak.
Menurut Fatherly, ada perubahan psikologis dan biologis yang terjadi di benak anak-anak saat kita membentak anak.
Semakin muda umur anak, semakin besar dampaknya. Membentak anak hanya akan membuat timbulnya respons lawan, lari, atau diam dari anak.
Artinya, saat kita membenak anak di pagi hari, anak akan membalasnya dengan balik melawan atau diam, dan hal ini tak akan membuat masalah selesai lebih cepat.
Orang dewasa tentu paham soal tanggung jawabnya dan semua orang perlu meninggalkan rumah untuk beraktivitas di waktu-waktu tertentu.
Namun, anak-anak, terutama yang masih kecil, belum berpikir demikian.
Mengutip Imperfect Families, anak mungkin belum memiliki rasa urgensi yang sama seperti kita.
Baca juga: Orangtua Sering Membentak Anak, Ini 6 Dampak Buruknya
Untuk itu, kita tak perlu terlalu terburu-buru dan memaksa anak secara kasar hingga membentaknya.