Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Setiap orangtua pasti memiliki kekhawatiran tentang keselamatan anak-anaknya. Di tengah maraknya berita tentang penyimpangan seksual dan eksploitasi, rasa cemas itu kian meningkat.
Lalu, apa yang bisa dilakukan orangtua, agar anak terhindar menjadi korban eksploitasi seksual orang lain? Simak penjelasannya.
Menurut psikolog klinis Gones Saptowati, mikrosistem atau keluarga adalah kunci dalam permasalahan sosial seperti itu.
"Sebagai orangtua kita bisa komunikatif, bisa menjadi pendengar yang baik, maka anak tidak akan lari jauh kemana-mana. Dalam artian kita bisa memenuhi tangki cinta anak," ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: 6 Cara Memperkuat Ikatan Orangtua dan Anak
Artinya, orangtualah yang berperan penting, agar anaknya bisa menghindari untuk dimanfaatkan orang lain. Yaitu, dengan cara memenuhi tangki cinta anak.
Di mana anak memiliki kebutuhan dasar emosi, berupa tangki cinta yang harus diisi dengan kasih sayang.
Sebelum kita menyalahkan anak karena anak mencari cinta di luar keluarga dengan cara berpacaran atau sebagainya, maka kita sebagai orangtua harusnya berefleksi apakah kasih sayang yang diberikan pada anak sudah cukup atau belum.
"Orangtua jangan langsung menyalahkan anak, kembali ke diri kita dulu. Sejauh mana sih kita sebagai orangtua sudah memenuhi cangkir atau tangki emosi mereka," ungkap Gones.
Jika orangtua tidak dapat memenuhi tangki cinta anaknya, maka anak akan mencari kasih sayang itu dari orang lain.
Baca juga: Bagaimana Jika Anak Tak Mendapat Kasih Sayang Ibu?
Sayangnya, banyak orang yang memanfaatkan hal tersebut. Di mana anak yang masih polos dan membutuhkan kasih sayang, dimanfaatkan untuk dieksploitasi secara seksual atau di-grooming.
"Karena kalau ternyata kita abai, peran ini bisa diambil orang lain dan bisa jadi "dimanfaatkan" entah itu dalam bentuk grooming, eksploitasi seksual, atau kasus-kasus kekerasan seksual," jelas Gones.
Pelaku tersebut biasanya akan memberikan kasih sayang, ruang bicara, dan kenyamanan pada anak-anak dengan tujuan seksual.
Anak-anak yang kekurangan kasih sayang ini bisa terjebak, karena merasa senang dengan kasih sayang yang diberikan. Hingga akhirnya berdampak buruk baik pada psikis, fisik, maupun masa depan mereka.
"Beberapa yang saya tangani seperti itu, karena bentuk pencarian cinta itu, jadi perilaku penyimpangan seksual," lanjut Gones.
Itu sebabnya, orangtua sebaiknya lebih memerhatikan anaknya, memberikan ruang untuk mereka bercerita dan berdiskusi, juga memberikannya kasih sayang.
Baca juga: Orangtua Harus Menjadi Ruang Aman untuk Mencegah Gangguan Mental pada Anak
Tujuannya, agar anak-anak merasa cukup dengan kasih sayang yang diberikan dan tidak pergi mencarinya dari orang lain.
"Kebanyakan orangtua sibuk dengan kerjaannya, dunianya sendiri. Karena merasa anak sudah tercukupi secara materi. Padahal, anak-anak tidak hanya butuh materi," pungkas Gones.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang