Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan ASN Boleh Poligami, Orangtua Perlu Pikirkan 4 Dampak Ini terhadap Anak

Kompas.com, 21 Januari 2025, 15:05 WIB
Tari Oktaviani,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Sejumlah aspek yang berhubungan dengan anak perlu diperhatikan orangtua sebelum memutuskan berpoligami. 

Adapun isu poligami saat ini sedang hangat dibicarakan setelah epnerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Jakarta Nomor 2 Tahun 2025 tentang perizinan berpoligami untuk para aparatur sipil negara (ASN) Jakarta.

Namun, jika seorang ayah memutuskan berpoligami, maka baik ayah maupun ibu harus perhatikan beberapa hal penting yang berdampak pada anak.

Baca juga: ASN Jakarta Boleh Poligami, Waspada Dampaknya pada Anak

Menurut Psikolog Klinis di bidang keluarga, parenting, pasangan, dan orang dewasa, Ratih Ibrahim, M.M., anak dari keluarga berpoligami biasanya memiliki kesulitan membangun hubungan hangat dengan saudara tiri dan ibu baru. 

Jika hal itu terjadi maka anak berpotensi mengalami efek psikologisnya.

"anak akan rentan mengalami berbagai isu psikologis seperti cemas, depresi, atau tidak percaya diri," ungkap Ratih kepada Kompas.com, Selasa (21/1/2025). 

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orangtua sebelum berpoligami, menurut Ratih. 

Pertimbangan dampak sebelum orangtua berpoligami

1. Kebutuhan emosional anak

Emosional anak dengan orangtuanya yang melakukan poligami berpotensi terganggu.

Padahal, anak membutuhkan stabilitas, rasa aman, dan perhatian penuh dari kedua orangtuanya.

Oleh sebab itu, sebaiknya kebutuhan emosional anak diperhatikan. Tanyakan pada anak apakah ada hal-hal yang menurutnya ingin dibincangkan dengan orangtua atau hal yang mengganjal dalam hatinya.

2. Potensi konflik

Keputusan poligami tentu bukan keputusan yang mudah. Baik istri pertama, istri kedua, suami dan anak rentan mengalami konflik. 

Meski begitu, jika berencana untuk berpoligami, orangtua harus berupaya meminimalisasi potensi konflik dalma keluarga. Misalnya, potensi adanya kecemburuan atau masalah komunikasi yang memburuk.

"Poligami seringkali membawa konflik atau persaingan dalam keluarga, yang dapat memengaruhi suasana rumah tangga oleh sebab itu diminimalisasi," ujarnya. 

Baca juga: Ayah Poligami Bisa Pengaruhi Psikologis Anak hingga Dewasa

3. Kesalahpahaman

Orangtua harus memberi contoh positif kepada anak bahwa kehidupan berpoligami bisa dijalani dengan kerukunan.

Sebab, poligami bisa memberikan contoh hubungan yang kompleks bagi anak.

"Situasi poligami dapat memberikan contoh hubungan yang kompleks, yang berpotensi sulit dimengerti, bahkan disalahpahami anak oleh sebabnya berikan model relasi yang sehat di depan anak," paparnya.

4. Potensi masalah finansial

Baik ayah, ibu dan anak harus mempersiapkan diri menjaga kesiapan keluarga pasca poligami, khususnya terkait dengan kesiapan finansial.

Sebab, pada keluarga poligami, figur ayah wajib memberi nafkah pada lebih dari satu istri, dan bisa juga lebih dari satu keluarga. Misalnya, ketika istri lainnya sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya.

"Jika tidak siap, anak bisa menjadi korban ketidakstabilan ini," paparnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau