Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Hubungan Menjadi Sehat, Kenali Teori Secure Attachment Style

Kompas.com, 19 Oktober 2025, 08:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Setiap orang memiliki cara berbeda dalam membangun kedekatan dengan orang lain.

Ada yang mudah terbuka dan merasa aman mencintai, ada pula yang cenderung menarik diri atau justru terlalu khawatir kehilangan.

Perbedaan itu bukan muncul begitu saja. Psikolog menyebut, cara seseorang menjalin hubungan emosional di masa dewasa sering kali berakar dari hubungan pertama yang ia alami di masa kecil, dengan orang tua atau pengasuh utama.

"Kalau pola asuhnya baik, kebutuhan emosional anak terpenuhi dan tidak berlebihan, anak cenderung memiliki attachment style yang sehat atau secure," ujar psikolog Medwin Wisnu Prabowo, M.Psi., Psikolog, CH, CHt, dalam siaran Radio Kesehatan Kemenkes RI, beberapa waktu lalu.

Pola dasar ini dikenal dengan istilah attachment atau kelekatan.

Di antara berbagai gaya kelekatan, tipe yang paling ideal disebut secure attachment atau kelekatan aman.

Mengutip dari Verywell Mind, individu dengan secure attachment cenderung memiliki kesehatan mental lebih baik, hubungan sosial yang lebih hangat, dan kemampuan mengatasi stres yang lebih kuat dibandingkan mereka dengan kelekatan tidak aman (insecure attachment).

Baca juga: Mengenal Fearful Avoidant Attachment, Saat Ingin Dekat tapi Takut Disakiti

Apa itu secure attachment?

Konsep attachment pertama kali dikembangkan oleh psikolog Inggris John Bowlby dan dilanjutkan oleh Mary Ainsworth pada 1950-an.

Teori ini menjelaskan bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh membentuk dasar kepribadian serta cara berinteraksi sepanjang hidup.

Secure attachment terbentuk ketika anak tumbuh dalam lingkungan yang aman secara emosional.

Artinya, orang tua atau pengasuh merespons kebutuhan anak dengan konsisten, hangat, dan empatik.

Anak yang menangis, misalnya, akan segera ditenangkan. Ketika takut, ia tahu bahwa ada orang dewasa yang bisa diandalkan.

Menurut lembaga perlindungan anak Inggris NSPCC, anak dengan secure attachment akan merasa cukup aman untuk mengeksplorasi dunia, karena tahu selalu ada “pangkuan aman” untuk kembali ketika butuh kenyamanan.

Hubungan seperti ini melatih kepercayaan, empati, dan regulasi emosi yang baik di kemudian hari.

Baca juga: Attachment Style Bisa Jadi Alasan Takut Menikah, Ini Penjelasan Psikolog

Manfaat secure attachment bagi kesehatan mental

Secure attachment berperan penting bagi kesehatan psikologis seseorang hingga dewasa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau