Penulis
Dokter Santi menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda diri mulai stres akibat panas, seperti mudah tersinggung, sulit fokus, atau merasa gelisah tanpa sebab.
“Kalau udah mulai kesel atau gelisah, ambil jeda sebentar, tarik napas dalam, minum air putih, atau cari tempat adem,” sarannya.
“Kalau lagi di jalan dan kena macet, coba putar musik yang menenangkan atau podcast yang bikin rileks. Dan atur jadwal supaya nggak terlalu banyak aktivitas pas jam-jam panas terik,” ujarnya.
Selain itu, menjaga rutinitas sehat juga penting untuk menstabilkan emosi.
“Mulai dari hal sederhana seperti jaga cairan tubuh, tidur cukup, dan tetap punya aktivitas yang menyenangkan. Misalnya olahraga ringan di pagi hari, meditasi, atau ngobrol santai sama teman,” tutur dr. Santi.
“Kalau merasa emosi nggak stabil terus-menerus lebih dari dua minggu, jangan ragu minta bantuan profesional,” imbuhnya.
Cuaca panas memang tak bisa dihindari, tapi dengan mengenali reaksi tubuh dan pikiran, kita bisa tetap menjaga keseimbangan emosi di tengah suhu ekstrem.
Baca juga: Tips Sehat Saat Cuaca Panas di Indonesia, Minum Cukup Air
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang