Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Bolehkan Anak Main HP? Ketahui 2 Hal Ini Dulu Menurut Ahli

Kompas.com, 21 Oktober 2025, 13:35 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Anak main HP (ponsel) sudah jamak ditemui saat ini. Namun, mungkin ada orangtua yang belum sadar kalau keputusan mengizinkan anak bermain gadget bisa berdampak besar pada cara mereka tumbuh dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

Psikolog Jean Twenge, profesor psikologi di San Diego State University sekaligus penulis buku 10 Rules for Raising Kids in a High-Tech World, mengingatkan bahwa semakin lama orangtua menunda memperkenalkan HP atau media sosial pada anak, semakin besar peluang mereka tumbuh menjadi pribadi yang bahagia dan sukses saat dewasa, dilansir dari CNBC Make it, Selasa (21/10/2025).

Menurut Twenge, tantangan orangtua bukan hanya soal kapan anak boleh memiliki HP, tapi juga bagaimana menyiapkan mereka agar mampu menggunakan gadget tersebut dengan bijak dan sehat.

Baca juga: Psikolog: Anak Bisa Lepas dari Gadget Asalkan Orangtua Aktif Menemani Bermain

Lantas, bagaimana orangtua bisa mempersiapkan anak menghadapi dunia digital tanpa terburu-buru memberi mereka HP? Simak selengkapnya.

Hal yang harus dilakukan orangtua sebelum izinkan anak main HP 

1. Ajarkan sejak dini sebelum memberi izin

Sebelum mengizinkan anak main HP atau gadget, orangtua sebaiknya memperhatikan beberapa hal menurut pakar. Freepik Sebelum mengizinkan anak main HP atau gadget, orangtua sebaiknya memperhatikan beberapa hal menurut pakar.

Menurut Twenge, penting untuk mulai mengajarkan anak cara menggunakan teknologi dengan aman dan sehat setidaknya enam tahun sebelum mereka benar-benar memilikinya.

“Memulai sejak dini membantu mempersiapkan anak-anak untuk memiliki hubungan yang lebih sehat dengan teknologi daring,” ujarnya.

Langkah ini membuat anak lebih siap secara emosional dan mental ketika kelak benar-benar memiliki perangkat sendiri.

Baca juga: 3 Dampak Gadget pada Bonding Anak dan Orangtua

Twenge menyarankan, percakapan seputar tanggung jawab digital sebaiknya dimulai ketika anak memasuki akhir masa sekolah dasar.

Di usia ini, mereka mulai tertarik pada media sosial dan pertemanan daring sehingga orangtua perlu menanamkan dasar penting tentang keamanan dan privasi di dunia maya.

Dalam bukunya, Twenge bahkan menulis bahwa anak-anak sebaiknya tidak menggunakan media sosial hingga usia 16 tahun, dan tidak memiliki smartphone kecuali mereka sudah cukup mandiri, misalnya sudah bisa berkendara sendiri.

Alasannya karena penggunaan berlebihan ponsel dan media sosial terbukti berkaitan dengan meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi di kalangan remaja.

Namun realitasnya, tren di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, menunjukkan anak-anak diizinkan bermain HP jauh lebih awal.

Baca juga: Anak Tantrum Saat Lepas dari Gadget? Coba Metode Reset Week

Sebuah survei Pew Research Center menemukan, lebih dari separuh orangtua di Amerika Serikat sudah memberikan smartphone pada anak usia 11–12 tahun.

Lalu, bagaimana sebaiknya orangtua memulai langkah ini di rumah tanpa menimbulkan kesan melarang atau membatasi secara berlebihan? Twenge menyarankan untuk memulainya lewat percakapan ringan dan konsisten.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau