Tidak semua stres berdampak negatif. Menurut Irma, stres ringan justru bisa membantu seseorang tetap produktif karena tubuh dan pikiran terpicu untuk bertindak.
Meski begitu, ketika stres sudah melampaui batas, efeknya bisa membahayakan kesehatan dan menghambat produktivitas.
“Stres ringan bikin kita produktif, tapi stres yang kadarnya sudah berat bisa bahaya untuk fisik, mental, dan psikologis. Stres akut ini juga bisa mengganggu produktivitas sehari-hari,” ujar Irma.
Ia menjelaskan, seseorang yang mengalami stres berat cenderung kehilangan fokus, mudah lelah, dan sulit menikmati aktivitas yang sebelumnya disukai. Bahkan, kondisi ini bisa memperburuk hubungan sosial karena emosi yang tidak stabil.
Baca juga:
Stres akut tidak hanya bikin lelah pikiran, tapi juga bisa memicu gangguan fisik. Psikolog jelaskan kaitannya dan cara mencegahnya.Irma mengingatkan pentingnya langkah pencegahan atau mitigasi stres sejak dini agar tidak berkembang menjadi stres akut.
Salah satu caranya adalah dengan mengenali tanda-tanda stres dan memberi waktu untuk diri sendiri beristirahat dari rutinitas yang melelahkan.
“Harus berhati-hati sekali untuk kita memitigasi diri sendiri dan mencegah stres akut agar ke depannya sehat, senang, dan lancar beraktivitas,” ungkapnya.
Selain itu, Irma menyarankan untuk tidak ragu mencari bantuan profesional jika merasa kesulitan menghadapi tekanan emosional.
Ia menilai, berbicara dengan psikolog bukan tanda kelemahan, melainkan langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan fisik.
Stres akut bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Ketika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan ekstrem, seperti sakit kepala berkepanjangan, gangguan pencernaan, atau sulit tidur, hal itu bisa jadi sinyal bahwa pikiran sedang tidak baik-baik saja.
Irma menegaskan, keseimbangan antara pikiran, emosi, dan tubuh adalah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya