Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Akut Bisa Ganggu Kesehatan Mental dan Fisik, Ini Penjelasan Psikolog

Kompas.com, 22 Oktober 2025, 20:05 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Stres akut mengganggu produktivitas dan kesehatan mental

Tidak semua stres berdampak negatif. Menurut Irma, stres ringan justru bisa membantu seseorang tetap produktif karena tubuh dan pikiran terpicu untuk bertindak.

Meski begitu, ketika stres sudah melampaui batas, efeknya bisa membahayakan kesehatan dan menghambat produktivitas.

“Stres ringan bikin kita produktif, tapi stres yang kadarnya sudah berat bisa bahaya untuk fisik, mental, dan psikologis. Stres akut ini juga bisa mengganggu produktivitas sehari-hari,” ujar Irma.

Ia menjelaskan, seseorang yang mengalami stres berat cenderung kehilangan fokus, mudah lelah, dan sulit menikmati aktivitas yang sebelumnya disukai. Bahkan, kondisi ini bisa memperburuk hubungan sosial karena emosi yang tidak stabil.

Baca juga:

Cara cegah stres akut, beri waktu diri untuk istirahat

Stres akut tidak hanya bikin lelah pikiran, tapi juga bisa memicu gangguan fisik. Psikolog jelaskan kaitannya dan cara mencegahnya.freepik.com Stres akut tidak hanya bikin lelah pikiran, tapi juga bisa memicu gangguan fisik. Psikolog jelaskan kaitannya dan cara mencegahnya.

Irma mengingatkan pentingnya langkah pencegahan atau mitigasi stres sejak dini agar tidak berkembang menjadi stres akut.

Salah satu caranya adalah dengan mengenali tanda-tanda stres dan memberi waktu untuk diri sendiri beristirahat dari rutinitas yang melelahkan.

“Harus berhati-hati sekali untuk kita memitigasi diri sendiri dan mencegah stres akut agar ke depannya sehat, senang, dan lancar beraktivitas,” ungkapnya.

Selain itu, Irma menyarankan untuk tidak ragu mencari bantuan profesional jika merasa kesulitan menghadapi tekanan emosional.

Ia menilai, berbicara dengan psikolog bukan tanda kelemahan, melainkan langkah penting untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan fisik.

Stres akut bukanlah hal yang bisa diabaikan begitu saja. Ketika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan ekstrem, seperti sakit kepala berkepanjangan, gangguan pencernaan, atau sulit tidur, hal itu bisa jadi sinyal bahwa pikiran sedang tidak baik-baik saja.

Irma menegaskan, keseimbangan antara pikiran, emosi, dan tubuh adalah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau