Penulis
Bagi sebagian orang, suara rintik hujan yang ritmis juga bisa memicu respons relaksasi pada sistem saraf parasimpatik, bagian sistem saraf yang membuat tubuh tenang dan siap tidur.
Rasa kantuk di musim hujan sering disertai perasaan tenang atau bahkan sedikit melankolis.
Menurut dr. Hilda, suasana seperti ini wajar karena aktivitas otak menurun seiring turunnya stimulasi dari luar.
“Ketika tidak ada banyak cahaya dan aktivitas sosial menurun, otak menurunkan kewaspadaan. Itu yang membuat kita cenderung ingin diam dan istirahat,” ujarnya.
Baca juga: Tak Hanya Mengantuk, Kurang Tidur Juga Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
Agar tidak terus-menerus merasa mengantuk saat hujan, dr. Hilda menyarankan beberapa langkah sederhana:
Nyalakan lampu agar otak tetap mendapat sinyal “aktif”.
Peregangan atau berjalan singkat bisa meningkatkan sirkulasi darah dan energi.
Tidur cukup di malam hari agar rasa kantuk siang hari tidak berlebihan.
“Perubahan cuaca yang tidak menentu membuat tubuh seolah ‘bingung’ karena tidak punya pola yang bisa diikuti,” ujar dr. Hilda.
“Kondisi ini membuat tubuh bekerja lebih keras untuk beradaptasi, sehingga terasa cepat lelah. Cuaca yang berubah-ubah juga bisa memengaruhi proses biologis tubuh dan pada akhirnya berdampak pada suasana hati,” lanjutnya.
Jadi, kalau mata mulai terasa berat saat hujan turun, jangan heran, ya.
Tubuh hanya sedang menyesuaikan diri dengan cuaca.
Baca juga: 5 Alasan Mengantuk Setelah Minum Kopi
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang