KOMPAS.com - Produk perawatan wajah dengan kandungan salicylic acid atau asam salisilat sering dikenal sebagai senjata utama untuk mengatasi jerawat.
Meski begitu, banyak orang juga percaya bahan ini bisa membantu memudarkan flek hitam di wajah. Lantas, benarkah demikian?
Menurut para ahli dermatologi, salicylic acid memang memiliki manfaat yang lebih luas dari sekadar melawan jerawat.
Baca juga: Jangan Salah, Ketahui Beda Flek Hitam akibat Penuaan dan Melanoma
Kandungan ini bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit, sehingga membantu menyamarkan noda hitam seiring waktu.
Asam salisilat atau salicylic acid termasuk dalam golongan beta hydroxy acid (BHA), yaitu senyawa organik yang secara alami dapat ditemukan pada kulit pohon willow, buah, dan sayuran.
“BHA bersifat larut dalam lemak sehingga dapat menembus pori-pori dan membersihkannya dari minyak berlebih serta komedo,” jelas Dr. Caren Campbell, dokter kulit asal San Francisco, dikutip dari Good Housekeeping, Rabu (5/11/2025).
Selain membersihkan pori, salicylic acid juga berperan sebagai antiinflamasi dan antibakteri. Dengan begitu, kulit tidak hanya terlihat lebih bersih, tapi juga lebih halus dan cerah.
Meski lebih dikenal sebagai bahan anti jerawat, salicylic acid juga bermanfaat dalam mengurangi hiperpigmentasi ringan.
“Asam salisilat membantu mempercepat pergantian sel kulit, sehingga noda bekas jerawat dan bintik hitam bisa memudar seiring waktu,” ujar dokter kulit dari California, Dr. Divya Shokeen.
Namun, Shokeen menegaskan, hasilnya tidak instan. Kandungan ini akan bekerja maksimal jika dikombinasikan dengan bahan pencerah lainnya.
“Dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk melihat perubahan signifikan. Hasil terbaik bisa dicapai bila dikombinasikan dengan bahan lain seperti vitamin C, niacinamide, atau hydroquinone,” tambahnya.
Baca juga: 7 Kandungan Alami yang Efektif Hilangkan Flek Hitam di Wajah
Meski efektif, penggunaan salicylic acid tetap perlu hati-hati, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
Penggunaan berlebihan atau konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi, kulit kering, hingga pengelupasan berlebihan.
“Mulailah dengan konsentrasi rendah, sekitar 1 hingga 2 persen, dan gunakan satu hingga dua kali seminggu. Jika kulit sudah beradaptasi, frekuensinya bisa ditingkatkan,” saran Dr. Hadley King, dokter kulit asal New York.
Ia juga menyarankan untuk selalu menggunakan tabir surya di pagi hari. Pasalnya, kulit yang sedang dalam proses eksfoliasi menjadi lebih rentan terhadap sinar UV yang bisa memperparah flek hitam.