Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema Hari Anak Sedunia 2025 My Day, My Rights, Soroti Pemenuhan Hak Anak

Kompas.com, 20 November 2025, 14:11 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com – Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Peringatan tahunan ini menjadi saat yang tepat bagi dunia untuk mengingat bahwa setiap anak berhak tumbuh dengan hak yang melekat sejak lahir.

Sejak ditetapkan pada 1954 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Anak Sedunia menjadi waktu bagi banyak negara untuk melihat kembali apakah hak anak sudah benar-benar hadir dalam keseharian mereka.

Di Indonesia, peringatan Hari Anak Nasional jatuh setiap tanggal 23 Juli. Kedua perayaan ini bertujuan untuk memastikan anak tumbuh dengan aman dan berkembang secara optimal.

Baca juga: 60 Ucapan Hari Anak Sedunia 2025 yang Penuh Kasih Sayang

Tema Hari Anak Sedunia 2025: “My Day, My Rights”

Melansir dari laman UNICEF, Hari Anak Sedunia tahun 2025 mengusung tema “My Day, My Rights” atau yang dalam bahasa Indonesia berarti “Hariku, Hakku”.

Tema ini menyoroti bagaimana hak anak seharusnya hadir dalam setiap bagian rutinitas mereka, dari pagi hingga malam, baik saat belajar, bermain, maupun berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Hak untuk didengar, hak merasa aman, hak atas kesehatan fisik dan mental, serta hak mendapat pendidikan menjadi poin penting yang ingin disoroti. 

Fokusnya bukan hanya pada perlindungan, tetapi pada bagaimana hak-hak tersebut benar-benar diterima anak dalam rutinitas mereka.

Dengan begitu, orang dewasa diharapkan tidak sekadar melindungi, tetapi juga memberi ruang bagi anak untuk merasakan haknya.

Untuk diketahui, pada tahun 2024, peringatan Hari Anak Sedunia mengangkat tema “For Every Child, Every Right” (untuk setiap anak, setiap hak). Sementara pada tahun 2023 mengambil tema “Listen to The Future” (dengarkan masa depan).

Baca juga: Mengapa Hari Anak Nasional Harus Dirayakan? Ini Kata Psikolog

Memaknai tema Hari Anak Sedunia tahun 2025 

Tema “My Day, My Rights” terbilang relevan bagi anak-anak, baik di seluruh dunia maupun di Indonesia.

Pasalnya, tekanan akademik yang tinggi, serta keterbatasan waktu bermain membuat banyak anak kehilangan kesempatan untuk beristirahat dan mengekspresikan diri.

Selain itu, dunia digital juga menghadirkan risiko baru seperti cyber bullying (perundungan siber) dan tekanan sosial yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.

Di tengah kondisi tersebut, kebutuhan anak untuk didengarkan dan diperlakukan sebagai individu yang memiliki hak bersuara kerap belum sepenuhnya terpenuhi. 

Baca juga: Hari Anak Nasional, Ketahui 12 Hak Anak yang Wajib Terpenuhi!

Sebagian anak mungkin masih merasa tidak bebas menyampaikan pendapat, baik di rumah maupun di sekolah. 

Hari Anak Sedunia 2025 mengingatkan bahwa hak anak bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi sesuatu yang harus hidup dalam keseharian anak.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau