Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Main Padel? Ini 3 Perlengkapan yang Wajib Dimiliki

Kompas.com, 8 Desember 2025, 14:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Padel merupakan olahraga baru yang tengah digandrungi karena teknis permainan yang lebih mudah, dan komunitas di kalangan pemain yang inklusif lintas generasi.

Oleh sebab itu, padel lebih mudah masuk ke gaya hidup masyarakat dibandingkan dengan beberapa olahraga yang sedang naik daun tahun ini.

Apabila tertarik untuk mencoba olahraga padel, perlengkapan apa saja yang wajib dimiliki?

“Kalau perlengkapan sebenarnya raket, bola, sama sepatu. Itu sudah pasti yang harus dilengkapi. Kalau sepatu, kita ada spesifikasi khusus untuk main padel,” kata Head of Director Perkumpulan Besar Padel Indonesia, Okki Yonda, saat ditemui di Bandeja Padel Arena, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025).

Baca juga: Kenapa Padel Lebih Mudah Masuk ke Gaya Hidup Masyarakat?

Perlengkapan padel yang wajib dimiliki pemula

Raket

Head of Director Perkumpulan Besar Padel Indonesia, Okki Yonda, saat ditemui di Bandeja Padel Arena, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025).kompas.com / Nabilla Ramadhian Head of Director Perkumpulan Besar Padel Indonesia, Okki Yonda, saat ditemui di Bandeja Padel Arena, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025).

Ada banyak tipe raket padel yang dibedakan berdasarkan bentuk kepalanya. Ada raket dengan bentuk kepala bulat, seperti tetesan air (tear drop), dan berlian (diamond).

Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Namun, Okki lebih menyarankan agar pemula menggunakan raket padel yang kepalanya berbentuk bulat atau tear drop.

“Dua tipe itu lebih direkomendasikan karena titik pada asat bola bertemu dengan raketnya lebih besar. Otomatis dia mukulnya akan lebih proper,” jelas dia.

Para pemula olahraga padel umumnya masih kesulitan untuk memukul bola mengenai titik yang tepat. Dengan dua tipe raket tersebut, pemula bisa bermain dengan lebih optimal.

“Dan yang direkomendasikan adalah tipe raket yang jangan terlalu berat untuk mencegah cedera,” lanjut Okki.

Baca juga: Turnamen Antarkomunitas Jadi Ujung Tombak Perkembangan Padel di Indonesia

Bola

Ilustrasi padel. Dokter ortopedi mengingatkan pentingnya pemanasan, teknik yang tepat, dan postur ergonomis untuk mencegah cedera saat olahraga padel, yoga, dan aktivitas sehari-hari.Freepik Ilustrasi padel. Dokter ortopedi mengingatkan pentingnya pemanasan, teknik yang tepat, dan postur ergonomis untuk mencegah cedera saat olahraga padel, yoga, dan aktivitas sehari-hari.

Kamu perlu bola jika ingin berlatih sendiri di rumah, atau untuk mengantisipasi jika tidak disediakan oleh pelatih.

Untuk pemula, sebaiknya bola padel memiliki lebih sedikit tekanan atau kepadatan, alias agak gembos, supaya lebih memudahkan permainan.

“Kayak misalnya bola-bola bekas itu kan tidak terlalu memiliki tekanan, enggak apa-apa sebenarnya untuk dipakai pemula,” kata Okki.

Baca juga: Cara Hindari Cedera Padel Menurut Pakar, Kenali Kemampuan Diri

Sepatu

Setiap olahraga memiliki sepatu tersendiri untuk mengoptimalkan gerak, sekaligus mencegah cedera kaki atau kaki terasa nyeri. Untuk itu, pemain padel harus menggunakan sepatu khusus padel.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau