Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2017, 07:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

Apakah hubungan seksual cukup berlangsung selama 5 menit? Atau sebaiknya 2 jam? Apakah lama bercinta merupakan penentu kejantanan seorang pria? Pertanyaan-pertanyaan ini tentu pernah singgah di benak Anda, bahkan acap kali menjadi topik pembicaraan dan bahan bercandaan di antara teman-teman Anda.

Padahal menurut John Wincze, profesor perilaku manusia di Brown University, banyak kesalahpahaman, mitos, anggapan, maupun harapan dalam dunia seks yang tidak didasarkan pada fakta dan ilmu pengetahuan. Nah, berikut beberapa fakta soal durasi hubungan seks antar manusia.

Kebanyakan pria bertahan 1 hingga 10 menit

Lamanya hubungan seks sudah banyak dipelajari. Para peneliti bahkan melakukan survey dan mencatat waktu bercinta para pria. Hasilnya, kebanyakan hubungan seksual, mulai dari saat penetrasi hingga orgasme, berlangsung antara 1 hingga 10 menit.

Menurut Wincze, berdasarkan seluruh penelitian soal waktu, durasi bercinta antara 1 hingga 10 menit itu dialami sekitar 90 persen dari seluruh pria di dunia.

Angka terbaik adalah 7 hingga 13 menit

Untuk menggali lebih jauh soal lama bercinta, para peneliti melakukan survey terhadap 50 konsultan dan terapis seks mengenai berapa lama hubungan seks terbaik menurut para ahli itu. Jawabannya, durasi 3 hingga 7 menit “cukup” sementara 7 hingga 13 menit “sesuai harapan”. Menurut para konsultan, waktu 1 hingga 2 menit terlalu pendek, edangkan 10 hingga 30 menit dianggap terlalu lama.

Ejakulasi dini bila kurang dari 60 detik

Wincze menyebutkan ada banyak penjelasan medis untuk menyatakan seseorang mengalami ejakulasi dini atau tidak, namun pada umumnya predikat itu diberikan pada pria yang mengalami ejakulasi kurang dari 1 menit setelah penetrasi. 

Antonio_Diaz Usai bercinta
Dia juga menggolongkan pria yang mengalami ejakulasi sebelum melakukan hubungan seks sebagai ejakulasi dini. “Ada beberapa orang yang terlalu cepat, bahkan hanya disentuh saja sudah langsung ejakulasi,” kata Wincze. Hal ini sebenarnya kasus yang jarang dan seringkali membutuhkan pengobatan.

Pemanasan itu perlu

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan menginginkan lebih banyak foreplay dan afterplay. Survey Journal of Sex and Marital Therapy baru-baru ini terhadap 5.655 perempuan Jepang menemukan bahwa para wanita mengharapkan lebih banyak aksi sebelum dan sesudah bercinta.

Ada alasan biologis untuk hal ini. Perempuan memerlukan lebih banyak waktu untuk melumasi vagina sehingga siap berhubungan seks. Selain itu perempuan memiliki reaksi berbeda terhadap rangsangan – tidak seperti pria yang terangsang hanya dengan melihat saja – proses rangsangan terhadap perempuan membutuhkan tahapan dan waktu. Perlu diketahui juga bahwa vagina membesar setelah menerima rangsangan, sehingga bila penetrasi dilakukan sebelumnya, bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.

Ejakulasi adalah proses neurobiologi

Walaupun tidak tergolong mengalami ejakulasi dini, banyak pria kurang puas dengan durasi bercintanya. Maka cerita soal obat atau terapi yang bisa memperpanjang waktu bukanlah hal asing di kalangan pria. Meski begitu harus diketahui bahwa ejakulasi adalah proses neurobiologi. Sesuatu yang terkait dengan banyak kondisi terutama kondisi fisiologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com