Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2017, 16:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, ditertawakan adalah hal lumrah. Sebagai manusia, tentu kita pernah mengalami situasi tersebut. Baik itu ditertawakan karena lucu atau pun memang bertujuan intimidasi.

Bagi mereka yang memiliki selera humor, tentu bisa mengembalikan keadaan dengan balik menertawakan orang lain. Namun, tahukah Anda ada orang yang memiliki fobia ditertawakan?

Dilansir dari Reader’s Digest, kondisi itu disebut dengan Gelotophobia, ketakutan untuk ditertawakan. Mereka yang memiliki fobia ini merasa tertawa adalah barang langka, sebab tidak bisa dilakukan. Padahal, keinginan mereka untuk tertawa sangat kuat.

Menurut Psikolog Willibard Ruch, penderita Gelotofobia tidak percaya dengan tertawa, yang seharusnya bisa membuat mereka menikmati hidup. Ruch mengatakan mereka yang takut dengan tertawa bisa berakibat mengalami stres, gemetar hingga kemarahan yang tak terkendali.

Salah satu pasien Ruch disebutkan pernah tidak bisa duduk berhadapan dengan orang lain di tempat umum. "Orang ini akan selalu menunggu bus berikutnya jika tidak ada kursi di baris terakhir yang kosong. Dia tidak tahan dengan pemikiran bahwa seseorang akan duduk di belakangnya dan tertawa, "kata Ruch.

Perlu diketahui, salah satu penyebab dari Gelotofobia adalah intimidasi. Salah satunya adalah pola asuh anak sejak kecil. Mereka yang tumbuh di lingkungan dengan orangtua intimidatif dan pola asuh kekerasan, maka akan takut tertawa di kemudian hari.

Namun Anda tak perlu takut, Gelotofobia bisa diobati dengan terapi mengatasi jenis fobia lain. Sayangnya, studi soal Gelotofobia belum banyak, sehingga kemungkinan untuk kesembuhannya masih belum pasti. Strategi lain adalah dengan meningkatkan selera humor Anda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com