Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Anda Langsung Mandi Setelah Makan

Kompas.com, 24 Agustus 2017, 07:48 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Kata orang, mandi setelah makan berbahaya bagi tubuh karena bisa menghambat saluran pencernaan. Bukannya ini adalah hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang? Apakah benar mandi setelah makan berbahaya?

Mandi adalah salah satu aktivitas rutin sehari-hari, yang berhubungan langsung dengan kondisi fisik luar tubuh. Mandi itu sendiri pun tidak memiliki efek samping atau komplikasi yang membahayakan diri Anda. Di sisi lain, makan merupakan aktivitas harian yang terutama berhubungan langsung dengan fungsi organ-organ dalam tubuh.

Itu sebabnya, mandi dan makan tidak saling berhubungan. Makanan yang Anda makan akan masuk ke saluran cerna, sedangkan mandi hanya membersihkan kulit tubuh dari kotoran dan membuat Anda merasa lebih segar.

Jadi, mitos mandi setelah makan berbahaya tidak perlu lagi Anda percayai dan khawatirkan dampaknya. Mandi setelah makan tidak membahayakan tubuh dalam cara apapun.

Baca: Seberapa Sering Kita Sebaiknya Keramas?

Bagaimana dengan berenang? Bolehkah langsung berenang setelah makan?

Begitupun halnya dengan larangan berenang setelah makan yang hanya berdasarkan mitos belaka. Boleh saja berenang setelah makan. Tapi memang, melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga setelah makan, seperti berenang atau lari, dapat membuat perut kram yang mungkin berbahaya bila Anda jadi tenggelam.

Perut bisa kram selama berenang karena segera setelah makan, sebagian aliran darah akan terfokus ke organ-organ pencernaan. Sedangkan ketika Anda berlari atau berenang, otot-otot Anda pun butuh peningkatan aliran darah.

Kompetisi antara kedua sistem tubuh inilah yang bisa membuat kram, bukan karena tubuh terkena air setelah makan, baik saat mandi maupun berenang. Tapi kram saat berenang merupakan hal umum yang dapat dengan mudah dicegah dan ditangani sebelum terlambat.

Baca: 5 Kesalahan Mandi yang Sering Dilakukan Pria

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah makan

Ada banyak hal yang orang lain katakan kepada Anda apa yang harus Anda lakukan dan tidak boleh dilakukan setelah Anda makan. Memang ada beberapa hal yang benar, tetapi ada juga yang salah. Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan setelah Anda makan

1.  Langsung tidur

Banyak orang yang makan larut malam dan langsung tidur setelahnya. Ini dapat mengakibatkan makanan yang masih dicerna di lambung untuk naik lagi ke kerongkongan. Terutama bagi mereka yang asam lambungnya sering naik, tidur pun menjadi tidak nyaman karena Anda merasa dada dan perut Anda seperti terbakar.

Baca: 5 Alasan Sehat Anda Sebaiknya Tidur Telanjang

2.  Merokok setelah makan

Mungkin terasa nikmatuntuk merokok setelah Anda makan. Merokok itu sendiri sudah tidak baik untuk kesehatan. Namun efek buruknya bisa berlipat ganda terlebih jika Anda mengidap gastritis, kolitis, dan irritable bowel syndrome.

Baca: Bahayanya Langsung Merokok Saat Berbuka Puasa

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau