Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan “Sehat” Ini Ternyata Bisa Berbahaya

Kompas.com - 26/08/2017, 13:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber Foxnews

KOMPAS.com - Tidak semua yang dianggap “sehat” tidak berbahaya. Pekan lalu seorang binaragawan berusia 25 tahun dari Australia, Meegan Hefford, meninggal karena overdosis protein, setelah ia mengonsumsi suplemen pembentuk otot secera berlebih.

"Bagi sebagian besar orang, suplemen protein tidak berbahaya, dan sangat jarang terjadi overdosis," kata Dr. Mehmet Oz, yang menegaskan bahwa Hefford ternyata juga mengalami gangguan siklus urea, yang menurunkan kemampuan tubuh untuk memetabolisme protein.

Kelompok berisiko lainnya, menurut Oz, adalah “orang-orang dengan penyakit ginjal dan individu yang meningkatkan asupan protein dengan cepat.” Karena itu kelompok ini harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen protein.

Berikut adalah kebiasaan yang terlihat sehat, namun memiliki bahaya tak terduga:

- Minum terlalu banyak air

Pada tahun 2007, Jennifer Strange yang berusia 28 tahun meninggal karena keracunan air setelah berpartisipasi dalam sebuah kontes radio yang meminta para peserta meminum air sebanyak-banyaknya untuk memenangkan sebuah konsol video-game.

"Tubuh memiliki kapasitas yang besar untuk mengeluarkan air yang Anda minum, tapi ini bukan untuk asupan yang tidak terbatas," kata ahli hidrasi Dr. Stanley Goldfarb, seorang profesor kedokteran di University of Pennsylvania.

Kemampuan tubuh untuk menangani asupan cairan yang sangat banyak itu hanya sekitar satu jam sebelum tingkat natrium mulai menurun dan mengakibatkan cedera otak.

Goldfarb memperingatkan bahwa pelari marathon—yang kehilangan elektrolit dan sodium selama kompetisi—dapat beresiko jika mereka mengalami overhidrasi setelah mereka melewati garis finish.

- Berolahraga terlalu intensif

Dr David Greuner, salah satu pendiri NYC Surgical Associates, melihat ada peningkatan pasien yang dirawat karena rhabdomyolysis, yang menyebabkan kerusakan otot rangka, karena meningkatnya latihan olahraga terlalu ekstrim.

"Sekarang semua orang meningkatkan intensitas pada semua hal," katanya. Greuner sendiri mengaku pernah mengalami muntah-muntah setelah mengikuti latihan yang sulit.

Mereka yang benar-benar mengeluarkan tenagas terlalu keras kemungkinan akan menderita kondisi ini—bahkan dalam kasus ekstrim—dapat menyebabkan gagal ginjal dan jantung karena pelepasan potasium dalam darah.

Greuner menganjurkan agar orang secara bertahap membangun intensitas aktivitas olahraga dan mengonsumsi cukup kalori sebelum berolahraga untuk menghindari resiko tersebut.

- Mengonsumsi kunyit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com