Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2017, 09:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Motif batik Jakarta semakin beragam. Tak hanya kesenian Ondel-ondel dan tugu Monas, kini motif flora dan fauna juga menghiasi keindahannya.

Flora dan fauna yang diabadikan dalam batik Jakarta tersebut merupakan identitas Jakarta dan dikembangkan sejak era Veronika Basuki Tjahaya Purnama menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan buku Lenggang Batik Jakarta (2017), yang ditulis Dekranasda DKI Jakarta, ada 13 flora dan fauna dalam batik Jakarta.

Untuk flora, yakni salak condet, sirih kuning, melati gambir, kerak nasi, kembang teleng, bungur, tapak dara, nona makan sirih dan falmboyan. Sementara itu juga ada empat fauna, yakni burung elang bondol, burung kipasang belang, kupu-kupu dan bulus.

Batik Jakarta didominasi dengan warna-warna cerah serta motif unik. Misalnya pada salak condet yang direpresentasikan dengan daun dan sisik kulit salak. Kemudian bunga bungur yang khas sebagai bunga majemuk karena memiliiki campuran warna.

Adapun dalam batik ini ditampilkan dalam warna merah muda dan merah hati, serta daun hijau yang kian mempercantik bunga. Juga ada perpaduan motif dari bunga kerak nasi dan sirih kuning.

Sementara itu untuk fauna, motif burung elang bondol digambarkan dengan gagah di atas kain. Kuku dan paruh yang taham serta kepakan sayap yang lebar memberikan kesan gagah sekaligus anggun--yang memang merepresentasikan ikon Jakarta.

Motif ini juga digambarkan ketika elang bondol tengah terbang dalam bentuk lebih kecil namun banyak. Selain itu juga ada motif bulus atau dikenal sebagai kura-kura air tawar.

Pemilihan motif ini pun tak lepas dari keberadaan bulus di Jakarta, yang memang kerap dijumpai di sekitar Kali Pesanggrahan sehingga membuat tempat itu disebut Lebak Bulus (Lenggang Batik Jakarta, 2017). Nah, bulus ini digambarkan utuh dan tampak unik, serta kerap dipadukan bersama flora air.

Pengembangan batik Jakarta dilakukan oleh perajin di 4 rumah susun , yakni rusun Rawa Bebek, rusun Marunda, rusun Pesakih (Daan Mogot), dan rusun Pulo Gebang di bawah pelatihan dari Pemerintah Kota Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com