Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2017, 19:11 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Susu memang mengandung lemak trans, tetapi tak berbahaya dibandingkan dengan lemak trans yang terdapat dalam bahan pangan lainnya.

Lemak trans memiliki predikat buruk sebagai salah satu pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah. Meski demikian, lemak trans yang terdapat dalam susu terbentuk secara alami.

Menurut ahli gizi Dr.Marudut MPS, lemak trans dalam pangan yang berbahaya adalah yang berasal dari proses hidrogenasi atau ditambahkan atom hidrogen.

Makanan yang mengandung lemak trans antara lain margarin, makanan yang digoreng dengan minyak banyak, serta berbagai jenis camilan.

"Berbeda dengan susu yang lemak trans-nya terbentuk lewat proses bio hidrogenasi. Proses ini terjadi dari pencernaan di tubuh hewan ternak dengan bantuan enzim-enzim menjadi lemak trans," ujarnya dalam acara media diskusi yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta, Selasa (5/12).

Perbedaan proses hidrogenasi itu, menurut Marudut, akan memberi pengaruh yang tidak sama bagi kesehatan tubuh.

"Jadi beda asam lemaknya, beda struktur kimia, dan juga prosesnya," ujar dosen dari Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II ini.

Lemak trans dalam susu terbukti menyehatkan. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi susu bermanfaat menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan juga mencegah kegemukan.

"Susu yang dianjurkan adalah susu cair, bukan susu skim yang lemaknya sudah dihilangkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com