Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Februari 2018, 18:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tertabraknya pesepeda oleh mobil di Jakarta pada Sabtu (10/2) pagi hingga menewaskan satu orang, mengingatkan kembali bahaya yang masih dihadapi pesepeda di kota besar karena harus berbagi jalan dengan kendaraan bermotor.

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Hendi Rachmat, pendiri Westbike Messenger, jasa pengantaran paket dengan sepeda, memberikan tips aman mengayuh sepeda di jalan raya.

1. Perlengkapan pendukung keselamatan

Entah kamu bersepeda untuk santai, olahraga, atau ngantor, pastikan untuk menggunakan aksesoris pendukung keselamatan. Di antara perlengkapan pesepeda, paling penting adalah helm.

Hendi mengatakan tak sedikit pesepeda yang bandel dan malas menggunakan helm yang berujung fatal saat terjadi musibah. Fungsi helm sendiri untuk melindungi kepala—organ paling penting—ketika terjadi kecelakaan atau hal tak diinginkan.

Kalau kamu berkendara saat malam hari, pastikan juga untuk memasang lampu di bagian belakang—sepeda atau helm.

"Bisa ditaruh di sepeda atau helm. Paling penting harus sejajar dengan kendaraan, tidak terlalu bawah atau atas dan harus terlihat," ujarnya.

(Baca juga: Bersepeda Ganggu Fungsi Seksual, Benarkah?)

2. Gunakan lajur aman

Hingga saat ini memang belum tersedia lajur khusus yang diberikan kepada pesepada. Tapi, sementara ini jalur paling aman adalah di sisi kiri, kata Hendi.

"Pastikan untuk tidak terlalu menjorok ke luar (tengah jalan)," katanya.

Kalau kamu bersepeda lebih dari dua orang, bentuk satu lajur. Hindari untuk berjalan dengan membentuk dua lajur, terutama pada jalanan dengan arus kendaraan yang padat, jalan kecil dan protokol. 

"Kalau jalan lebar sekali dan sepi, sesekali salip pesepda lain atau dua lajur boleh," ungkap Hendi.

3. Fokus

Mengayuh sepeda di jalan-jalan protokol memang terasa nyaman, karena kondisi jalannya rapih dan tidak ada lubang atau bergelombang. Meski begitu, di jalan apa pun kita tetap harus menjaga fokus agar terhindar dari pengendara kendaraan yang ugal-ugalan..

"Suka ada pengendara yang nyeleneh itu berhenti tidak pada tempatnya dan belok tidak perhatikan. Nah, itu suka kejadian yang bahaya. Belok tidak berikan tanda. Pesepeda harus membaca situasi di jalan," katanya.

Perlu hati-hati dan waspada saat bersepeda di Kota Brussel karena para pengendara mobil di kota ini sering melupakan para pesepeda.MADE AGUS WARDANA Perlu hati-hati dan waspada saat bersepeda di Kota Brussel karena para pengendara mobil di kota ini sering melupakan para pesepeda.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau