Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Baju yang Tak Laku di H&M Nilainya Capai Jutaan Dollar

Kompas.com - 29/03/2018, 08:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Retailer fashion raksasa H&M kini memiliki masalah besar berupa tumpukan baju-baju dan aksesoris yang tak laku terjual. Nilainya ditaksir mencapai 4,3 juta dollar Amerika.

Dalam dunia retail fashion, di mana semua barang harus terjual cepat secara online dan toko-toko berupaya menumpuk barang agar sesuai dengan penjualan, tumpukan barang yang tak terjual adalah pertanda buruk.

Situs nytimes melaporkan, dalam laporan kuartal terbaru H&M terungkap bahwa tumpukan stok baju yang tak terjual naik 7 persen dibanding tahun sebelumnya. Saat ini nilainya sekitar 35 miliar kronor Swedia.

Tanda-tanda banyaknya stok yang tak laku sebenarnya mulai mengemuka tahun lalu, saat nilai penjualannya turun.

Penurunan tersebut adalah yang pertama kali dalam dua dekade, periode pengembangan H&M dari toko baju wanita di Stockholm Swedia menjadi raksasa retail fashion yang memiliki 4.700 toko di seluruh dunia.

Banyaknya stok barang yang tak terjual itu menimbulkan pertanyaan apakah perusahaan ini mampu beradaptasi dengan kompetisi ketat dan berubahnya keinginan konsumen yang ikut mengubah pasar apparel global.

Masalah yang dihadapi H&M ini juga menggambarkan kondisi yang dihadapi industri fast fashion. Sebagai produsen pakaian jadi terbesar di dunia, H&M memproduksi ribuan bahkan jutaan barang tiap tahun.

Menurut CEO H&M Karl-Johan Persson, kenaikan barang stok itu disebabkan karena perusahaannya membuka 220 toko baru dan sedang memperluas operasi penjualan online, sehingga butuh barang-barang stok.

Walau begitu, perusahaan ini dinilai memiliki manajemen stok yang buruk. Di lain pihak, H&M belum lama ini juga harus menutup tokonya di Afrika Selatan menyusul kritikan berbau rasisme dalam kampanye koleksi terbarunya.

Pihak H&M mengatakan mereka sudah memiliki rencana untuk mengurangi timbunan stok barang tak terjual. Salah satunya adalah memberikan diskon dan mengurangi pembukaan toko baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com