Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarkan Topi Bertuliskan "CAP", Off-White Tuai Kontroversi

Kompas.com - 10/09/2018, 15:59 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Seiring meningkatnya popularitas gaya hypebeast, topi baseball menjadi bagian tak terpisahkan dalam gaya berbusana masa kini.

Fungsinya bukan lagi sekedar pelindung panas, tapi juga menjadi bagian dari dunia fesyen yang menambah keren tampilan pemakainya.

Penggemar gaya streatwear pasti sudah tak asing lagi dengan merek Off-White. Label streetwear  ini menuai kontroversi dengan memproduksi desain topi terbarunya. 

Beberapa orang mencemooh label itu lantaran topi terbaru keluarannya menampilkan kata  "CAP" di panel depannya. Padahal maksudnya untuk memberi tahu banyak orang mengenai jenis topi yang biasa disebut "cap".

Langkah Off-White mengeluarkan desain ini dianggap sebagai absurditas karena harganya yang  dibanderol dengan harga 165 poundsterling atau sekitar Rp 3 juta.

Pengguna media sosial pun beramai-ramai menghujat desain topi yang dianggap 'malas' dalam hal desain ini.

Lewat Instagram, beberapa pecinta fesyen mengaku tak keberatan mengeluarkan uang jika memang setara dengan produk yang dibelinya.

Sayangnya, produk berbahan katun keluaran label mewah ini dianggap berkualitas rendah, dan hanya mengandalkan nama Off-White.

Baca juga: LeBron James Bocorkan Sneakers Off-White x Nike Blazer Terbaru

Pengguna media sosial menganggap ini sebagai hal konyol, dimana harga yang harus dibayarkan untuk produk tersebut tak sebanding dengan kualitasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Make a statement with @off____white's "CAP" (£165). #offwhite

A post shared by END. (@end_clothing) on Sep 9, 2018 at 5:07am PDT

"Ada keluarga yang bertahan hidup dengan uang Rp 3 juta per tahun. Dan mereka menjual topi buatan China itu dengan harga yang sama. Ini omong kosong," komentar salah satu pengguna Instagram.

Beberapa orang menganggap harga pembuatan topi ini hanya sekitar 5 dolar AS saja atau Rp 74 ribu.

Label streetwear tersebut dianggap terlalu berlebihan dalam menjual produk yang memiiki kualitas di bawah standar.

Beberapa pecinta fesyen membandingkannya dengan fenomena 'Supreme', di mana orang rela mengeluarkan banyak uang untuk barang dengan tulisan Supreme di atasnya. Dan mereka menganggap hal itu sebagai sesuatu yang keren.

Baca juga: Pasang Logo Supreme, New York Post Ludes dalam Sekejap

Bagaimanapun juga, mode dan selera orang memang seringkali absurd. Namun itulah yang terjadi, dan banyak orang menerimanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com