Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat, Masalah Kulit Wajah yang Tak Pandang Usia

Kompas.com, 21 Februari 2019, 17:45 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Jerawat merupakan masalah kulit wajah yang menjadi keluhan utama banyak perempuan. Ternyata, masalah ini bukan cuma milik mereka yang sedang pubertas saja tapi juga perempuan dewasa.

Hal ini dibuktikan dengan temuan ZAP Beauty Index 2018 yang mengungkap bahwa jerawat dan bekasnya merupakan masalah utama yang dikeluhkan oleh perempuan di semua kalangan usia.

Adapun ZAP Beauty Index merupakan survei yang dilakukan ZAP Clinic kepada 17.889 perempuan Indonesia dengan rentang usia dan latar belakang yang beragam.

Remaja perempuan dengan usia 18-23 tahun paling banyak mengalami permasalahan jerawat jika dibandingkan dengan perempuan milenial atau generasi X.

Hal ini dipengaruhi oleh hormon androgen yang mulai muncul ketika masa pubertas. Hormon androgen akan merangsang produksi kelenjar minyak berlebih yang sangat berpotensi tumbuh menjadi jerawat. Hampir 60 persen remaja perempuan 18-23 tahun mengalaminya.

Sementara bagi perempuan milenial dan generasi X, bekas jerawat adalah permasalahan utama yang dirasakan oleh 50 persen perempuan.

Jerawat pada umumnya muncul karena pori-pori kulit tersumbat akibat minyak dan sel kulit mati. Ada pula jenis jerawat yang timbul akibat masalah hormonal.

Baca juga: Jangan Gunakan Zat Aktif Skincare Ini Berbarengan

Perawatan laser

Masalah jerawat ikut mengubah tren perawatan kecantikan dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, suntik jerawat cukup populer dan digemari oleh para perempuan.

Namun baru-baru ini, popularitas suntik jerawat digeser dengan tren perawatan laser yang dengan cepat menjadi jenis perawatan paling diminati oleh perempuan.

ZAP Beauty Index menemukan bahwa 36 persen perempuan menggemari perawatan berbasis laser dan cahaya, seperti  photo facial yang menawarkan efektivitas lebih tinggi dan lebih minim efek samping.

“Teknologi laser berfungsi membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi produksi sebum atau kelenjar minyak, dan mengurangi proses inflamasi jerawat,” kata dr.Dara Ayuningtias dari ZAP Clinic.

Untuk perawatan kulit sehari-hari, produk skincare yang memiliki label "dapat mencegah jerawat" juga lebih disukai konsumen.

Baca juga: Mengapa Kita Gemas Ingin Memencet Jerawat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau